Badan Imigrasi Nasional terus mendorong pelaksanaan layanan mobil lintas instansi. Pada tanggal 14, bersama dengan Dewan Urusan Tiongkok Daratan dan Yayasan Pertukaran Selat Taiwan, mereka mengunjungi tiga tokoh penduduk imigran baru inspiratif di Kabupaten Yunlin: seniman patchwork Wang Yan di Kota Douliu, pembuat dessert asal Austria Tom Huang di Kota Tuku, dan promotor minuman khas Hong Kong Chan Shu-hui di Kota Beigang. Kunjungan langsung ini menunjukkan apresiasi pemerintah atas kontribusi para penduduk imigran baru.
Wang Yan, berasal dari Guangxi, Tiongkok, mendirikan &ldquoYan Xuan Sewing Studio&rdquo dengan menggabungkan keahlian menjahit dan patchwork tradisional. Selain mengubah hidupnya sendiri, ia juga melestarikan warisan budaya. Ia memiliki berbagai sertifikat kerajinan dari Jepang dan Korea, serta menjadi instruktur pelatihan kerja dari Kementerian Ketenagakerjaan. Selama bertahun-tahun, ia aktif mengajar di komunitas, membantu penduduk imigran baru dan pemuda untuk berkembang. Saat kunjungan, ia memandu para tamu membuat kantong aromaterapi berbentuk bacang sebagai simbol harapan damai dan kebahagiaan di Festival Perahu Naga.
Selanjutnya, tim mengunjungi &ldquoDanke Austrian Kitchen&rdquo di Kota Tuku, yang dikelola bersama oleh Tom Huang, penduduk imigran baru asal Austria, dan istrinya Huang Ruo-han. Hidangan andalan mereka, "Huber Roll", memiliki kulit luar yang renyah dan isian custard ala Italia yang autentik. Tom mengungkapkan rasa terima kasih atas lingkungan ramah wirausaha di Taiwan. Awalnya, merek ini hanya dijual secara online dan menjadi viral secara tak terduga. Kini, mereka telah membuka gerai di Shin Kong Mitsukoshi Taichung dan Stasiun HSR Yunlin, sementara toko di Tuku menarik pelanggan dari utara dan selatan Taiwan.
Penduduk imigran baru asal Austria, Tom Huang, bersama istrinya Huang Ruo-han, menjalankan bisnis &ldquoDanke Austrian Kitchen&rdquo bersama. (Gambar/sumber: situs resmi Imigrasi)
Terakhir, tim mengunjungi &ldquoA Luk Ga B&rdquo di Kota Beigang, didirikan oleh Chan Shu-hui, penduduk imigran baru dari Hong Kong. Ia memadukan minuman khas Hong Kong dengan budaya lokal Taiwan, memperkenalkan suasana "Era Keemasan Hong Kong" tahun 1950-an. Minuman khasnya seperti teh susu stocking dan kopi campur teh (yuanyang) sangat populer. Ia juga mengajar bahasa Kanton dan budaya Hong Kong di universitas komunitas, membangun komunitas pelanggan setia pecinta cita rasa khas Hong Kong.
Chen Shu-hui, penduduk imigran baru asal Hong Kong, mendirikan &ldquoA Luk Ga B,&rdquo yang memadukan minuman khas Hong Kong dengan budaya lokal Taiwan. (Gambar/sumber: situs resmi Imigrasi)
Wakil Komandan Distrik Selatan NIA, Xiong De-ren, menyampaikan bahwa para penduduk imigran baru ini berasal dari berbagai negara tetapi telah berakar kuat di Taiwan. Melalui media seperti patchwork, makanan penutup, dan minuman, mereka mendorong kreativitas budaya, ekonomi lokal, dan integrasi multikultural. Mereka adalah kekuatan penting dalam revitalisasi lokal. Pemerintah, melalui Dana Pengembangan Penduduk Imigran Baru, terus mempromosikan berbagai program dukungan seperti "Kamp Pelatihan Multikultural untuk Anak-anak Pendatang Baru", "Proyek Mewujudkan Mimpi", dan "Program Beasiswa", dengan harapan memberikan panggung untuk menunjukkan potensi dan bersama-sama membangun Taiwan yang bahagia dan inklusif.