Menjelang akhir semester, bagi mahasiswa asing yang belajar di Taiwan, apakah mereka dapat tetap tinggal dan bekerja setelah lulus menjadi isu penting. Kantor Layanan Kabupaten Pingtung dari Divisi Wilayah Selatan Badan Imigrasi Nasional secara proaktif mengunjungi Universitas Nasional Pingtung, berpartisipasi dalam "Program Bimbingan Profesional bagi Mahasiswa Asing untuk Bekerja di Taiwan" yang diselenggarakan pihak kampus. Petugas menjelaskan panduan pengajuan kerja dan izin tinggal pasca kelulusan kepada para mahasiswa yang akan lulus. Suasana berlangsung meriah, para siswa mencatat dan mengajukan banyak pertanyaan.
Para mahasiswa antusias mencatat dan mengajukan pertanyaan, menciptakan suasana yang meriah. (Gambar/sumber: Situs web Imigrasi)
Staf dari Kantor Layanan Pingtung menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menjelaskan jenis izin tinggal yang harus diajukan oleh mahasiswa asing yang ingin tetap tinggal di Taiwan setelah lulus. Mereka juga mengingatkan mahasiswa untuk memperhatikan masa berlaku izin tinggal, karena kelalaian dapat menyebabkan denda antara NT$10.000 - NT$50.000. Mahasiswa yang memiliki keahlian profesional juga didorong untuk tetap tinggal dan berkontribusi melalui saluran kerja legal yang disediakan pemerintah.
Acara ini juga mengundang Bapak Huang Hui-bin dari Divisi Tenaga Kerja dan Ekonomi Pusat Layanan Gabungan Wilayah Selatan Kantor Yuan Eksekutif, yang memperkenalkan &ldquoSistem Penilaian Poin&rdquo bagi tenaga kerja asing yang ingin tinggal dan bekerja di Taiwan. Sistem ini memungkinkan pemohon mengumpulkan poin dari faktor-faktor seperti latar pendidikan, gaji, kemampuan bahasa, dan pengalaman kerja, yang dapat digunakan untuk mengajukan izin kerja ke Kementerian Tenaga Kerja. Mahasiswa dianjurkan untuk mulai mempersiapkan sejak masih berkuliah.
Kepala Kantor Layanan Pingtung, Wu Shu-hsien, menyampaikan bahwa mahasiswa internasional merupakan aset penting bagi masyarakat multikultural Taiwan. Dengan memberikan penyuluhan langsung di kampus, diharapkan informasi yang tepat dan akurat dapat membantu mahasiswa asing menyesuaikan diri dengan kehidupan kerja dan masyarakat Taiwan secara lancar. Ke depannya, kantor akan terus bekerja sama dengan universitas-universitas lain untuk memperluas cakupan penyuluhan dan membangun lingkungan yang lebih ramah bagi mahasiswa yang ingin tinggal dan bekerja di Taiwan.
Selain itu, menjelang libur Festival Perahu Naga, mahasiswa asing diingatkan untuk memberitahukan keluarga dan teman di luar negeri agar tidak mengirim atau memesan makanan mengandung daging atau produk yang harus melalui karantina ke Taiwan. Jika produk daging babi dikirim dari negara atau wilayah yang terkena wabah African Swine Fever (ASF), penerima paket akan dikenai denda sebesar NT$200.000 untuk pelanggaran pertama, dan NT$1.000.000 untuk pelanggaran berikutnya.
Saat kembali ke Taiwan, mahasiswa juga harus memperhatikan bahwa tidak diperbolehkan membawa makanan mengandung daging, produk hewan, atau makanan dari pesawat. Barang-barang ini harus dibuang di tempat sampah khusus atau dideklarasikan ke bea cukai untuk dibuang agar terhindar dari sanksi.