按下ENTER到主內容區
:::

Lihatlah bintang-bintang, tetapi tetaplah berpijak di bumi - Generasi Kedua Baru - Penerbangan Weng Yu Anlun melawan cahaya di jalan astronomi

Perhatian dari berbagai kalangan terhadap pengembangan talenta di bidang fisika dan astronomi telah melahirkan bintang baru di dunia astronomi dari SMA Hsinchu—Ong Yu Anlun. (Foto: Tangkapan layar dari Yahoo News)
Perhatian dari berbagai kalangan terhadap pengembangan talenta di bidang fisika dan astronomi telah melahirkan bintang baru di dunia astronomi dari SMA Hsinchu—Ong Yu Anlun. (Foto: Tangkapan layar dari Yahoo News)

Bintang Astronomi Baru yang Tumbuh di Taiwan, Menapaki Masa Depan Gemilang Lewat Pembelajaran Mandiri

Pada bulan September 2024, dalam daftar "2% Ilmuwan Terbaik Dunia" yang diumumkan oleh Universitas Stanford, para ilmuwan Taiwan kembali bersinar di panggung internasional. Namun, yang mengkhawatirkan adalah jumlah ilmuwan Taiwan di bidang fisika dan astronomi yang masuk daftar menurun dari 124 menjadi 107 orang&mdashmenunjukkan adanya kesenjangan generasi dalam pengembangan talenta.

Di tengah situasi tersebut, seorang anak dari keluarga imigran di SMA Hsinchu bangkit menghadapi arus. Ia adalah Ong Yu Anlun, siswa generasi kedua dari keluarga multikultural Indonesia-Taiwan. Dengan semangat belajar mandiri dan kecintaan pada sains, ia berhasil diterima di jurusan fisika Universitas Nasional Taiwan (NTU) dan Universitas Tsing Hua (NTHU), serta meraih Penghargaan Pendidikan Presiden 2024. Ia adalah harapan baru bagi bidang astronomi Taiwan dan menjadi kebanggaan seluruh keluarga imigran.&nbsp

Remaja yang Menatap Langit dan Mengubah Cinta Menjadi Aksi Nyata

Semasa SMA, Ong Yu Anlun tidak hanya menunjukkan bakat luar biasa dalam fisika, tetapi juga aktif mempromosikan pendidikan astronomi. Sebagai ketua klub astronomi, ia merancang dan memimpin timnya untuk membuat model bola langit raksasa, menjadikan ilmu astronomi yang abstrak dapat disentuh dan dipahami secara nyata.

Yang lebih mengesankan, ia dua kali terpilih sebagai kandidat tim nasional untuk Olimpiade Astronomi Internasional, menunjukkan potensinya di panggung dunia. Gurunya menggambarkannya sebagai:
&nbsp&ldquoBukan hanya suka belajar, tetapi juga tahu cara berbagi ilmu. Ia bisa menggunakan alat sains untuk menarik perhatian seluruh kelas dan menjadikan astronomi bagian dari kehidupan sehari-hari.&rdquo
&nbspDi bawah kepemimpinannya, klub astronomi bukan sekadar komunitas, tetapi jendela yang mengajak orang menatap alam semesta.Ong Yu Anlun (kedua dari kiri) adalah seorang pelajar yang antusias dalam belajar dan piawai menggunakan alat sains untuk berbagi pengetahuan. (Foto: Tangkapan layar dari New Immigrants Global News Network)Ong Yu Anlun (kedua dari kiri) adalah seorang pelajar yang antusias dalam belajar dan piawai menggunakan alat sains untuk berbagi pengetahuan. (Foto: Tangkapan layar dari New Immigrants Global News Network)

Menghadapi Badai Hidup dengan Keteguhan dan Ilmu Pengetahuan

Tahun 2023 adalah tahun tergelap dalam hidup Ong Yu Anlun. Ayahnya meninggal karena sakit, dan keluarga kehilangan sandaran utama. Sebagai anak sulung, ia harus menghadapi duka mendalam sambil menanggung tanggung jawab merawat ibu dan adik perempuannya.

Di usia yang sama, banyak orang memilih mundur, namun Ong Yu Anlun justru melangkah maju. Ia tidak menyerah pada pelajaran, bahkan makin giat belajar teori dan praktik sains secara mandiri. Ia terus mengikuti kompetisi dan menantang dirinya sendiri demi mengejar cinta pada fisika dan astronomi. Ia berkata:

&ldquoAku tidak ingin hidupku didefinisikan oleh kesulitan, karena yang menentukan arah hidupmu bukanlah apa yang terjadi, tetapi bagaimana kamu menghadapinya.&rdquo

Keteguhan ini bukan hanya membuatnya meraih Penghargaan Pendidikan Presiden, tapi juga menjadi panutan generasi kedua yang didukung oleh Kantor Imigrasi Nasional Taiwan.

Cahaya Bintang Generasi Kedua yang Menerangi Masa Depan Taiwan

Kisah Ong Yu Anlun adalah cerminan bagaimana keluarga imigran berakar dan berkembang di tanah Taiwan. Ia membawa kenangan akan kelembutan ayahnya, dan menjadikan dukungan ibu sebagai sumber kekuatan. Dalam perpaduan dua budaya, ia membangun kepercayaan diri dan menemukan tempatnya di sistem pendidikan Taiwan.

Ia berkata:&nbsp&ldquoAku berasal dari keluarga imigran, tapi aku juga bagian dari Taiwan. Aku ingin menjadi bintang yang membuat orang lain menengadah ke langit, dan dengan kekuatanku, mengajak anak-anak lain bersama-sama memandang bintang.&rdquo

Di saat Taiwan kekurangan talenta di bidang fisika dan astronomi, Ong Yu Anlun bukan hanya seorang remaja pecinta bintang&mdashdia adalah benih harapan yang sedang tumbuh menjadi cahaya bagi masa depan.Ong Yu Anlun (paling kiri) meyakini bahwa kesulitan bukanlah hambatan, melainkan pola pikir adalah kunci untuk melampaui batas. (Foto: Tangkapan layar dari New Immigrants Global News Network)Ong Yu Anlun (paling kiri) meyakini bahwa kesulitan bukanlah hambatan, melainkan pola pikir adalah kunci untuk melampaui batas. (Foto: Tangkapan layar dari New Immigrants Global News Network)

Kutipan Emas:💡Kesulitan mungkin selalu membayangi, tapi tidak akan pernah bisa menghentikan semangat hatimu untuk terus maju.&rdquo

Berita Populer

回到頁首
Loading