img
:::

Ramai-ramai Bergosip tentang "Don't Look Up"

Tangkapan layar film Don''t Look Up yang ditayang di Netflix(Tangkapan Layar Netflix)
Tangkapan layar film Don''t Look Up yang ditayang di Netflix(Tangkapan Layar Netflix)

Dikutip dari berita Kompas.com - FILM Don’t Look Up besutan McKay yang dibintangi Dicaprio, Lawrence, Streep, Blanche yang kini sudah ditayangkan secara global oleh Netflix menjadi bahan pergosipan seru para cendekiawan Indonesia yang tergabung di WAG Demokrasi dan Kemanusiaan. Sebagai cantrik Prof Samuel Huntington, DR Nasir Tamara menilai gambar hidup satire-distopial tersebut sangat seru-aktual melukiskan kemelut persaingan politik versus sains untuk menguasai kendali arus gerak peradaban. Jurnalis pro-sains, Lukas Luwarso, seperti biasa tentu menonton film tersebut dengan lensa supra kritis terhadap ulah kaum politisi yang tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memanfaatkan sains sebagai alat memperkokoh kekuasaan yang sudah maupun belum maka ingin dikuasai.

Baca juga: Imigrasi Sosialisasi di Kampus Hsinchu Terkait Pencegahan Flu Babi dan Peraturan Izin Tinggal

Cendekiawan Wijayanto panjang lebar mengulas film komedi fiksi ilmiah tersebut sebagai gambaran tipikal masyarakat yang ignorant pada temuan sains, mengabaikan peringatan saintis tentang bakal datangnya bencana besar (kiamat). Film Don't Look Up menunjukkan ironi ketika kepentingan politik, ekonomi dan keyakinan, mengabaikan peringatan sains tentang ancaman eksistensial risk. Contoh kegagalan masyarakat untuk berpikir jernih dan bertemperamen sains. (Real life ancaman kiamat adalah climate change, yang juga diabaikan oleh politisi, pengusaha, dan masyarakat pd umumnya.) Lain halnya dengan penulis kisah fantasi yang selalu fantastis Akmal Nasery Basral menertawakan nasib para ilmuwan disuruh nunggu sang Presiden (AS). Dikerjai lagi sama jenderal yang menemani mereka, disuruh bayar cemilan yang ternyata gratis bisa diambil di dapur Ruang Oval (setelah sang jenderal pergi).

Baca juga: Departemen Imigrasi Yunlin Mendirikan Stasiun Vaksinasi, membantu WNA Mendapatkan Vaksin

Parah juga jenderal AS. Cemilan saja dipakai buat malak ilmuwan.

Semua komentar para cendekiawan Indonesia adalah seru namun yang paling seru adalah penegasan maha jurnalis yang kini berperan sebagai pandita Mpu Jaya Prema bahwa dirinya malas nonton film Don’t Look Up. Apalagi dalam cerita astronom itu melaporkan ke Presiden AS, ya goblok aja. Coba kalau dilaporkan ke Presiden Jokowi, nggak bakalan ada kiamat. Jokowi bisa mengerahkan periset BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), atau dukun. Berdasarkan kemelut gosipan para cendekiawan Indonesia di padang Kurusetra WAG Demokrasi & Kemanusiaan maka pada hakikatnya layak diharapkan sang maha sineas Garin Nugroho segera menggarap film Don’t Look Up versi Indonesia yang dijamin pasti lebih seru ketimbang versi Amerika. Merdeka!

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading