img
:::

Tingkatan Wawasan dan Eratkan Persahabatan, Warga Penduduk Baru Saling Belajar Perbedaan Budaya Lebaran di Berbagai Negara

Tingkatan Wawasan dan Eratkan Persahabatan, Warga Penduduk Baru Saling Belajar Perbedaan Budaya Lebaran di Berbagai Negara. Sumber: akun Facebook Lin Li Chan
Tingkatan Wawasan dan Eratkan Persahabatan, Warga Penduduk Baru Saling Belajar Perbedaan Budaya Lebaran di Berbagai Negara. Sumber: akun Facebook Lin Li Chan

Menurut sebuah berita yang telah dilansir di 4 Way Voice, seorang warga penduduk baru yang juga menjabat sebagai Direktur Divisi Kewanitaan Partai KMT, Lin Li Chan (林麗蟬), mengundang sejumlah warga penduduk baru dari negara-negara yang berbeda untuk berkumpul di Changhua beberapa hari yang lalu. Dalam akun Facebooknya, beliau menceritakan tentang ibu-ibu asal Indonesia yang mengajarkan para warga penduduk baru bagaimana cara memakai jilbab. Selain itu, para warga penduduk baru juga saling belajar untuk mengucapkan “Selamat Tahun Baru” dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Ada pula seorang guru tari asal Kamboja yang mengajarkan mereka tarian tradisional Kamboja. Para warga penduduk baru asal Indonesia yang hadir pun tidak datang dengan tangan kosong – mereka membawa makanan kecil yang bersama dinikmati dan bahkan dibawa pulang oleh beberapa peserta.

Baca juga: Menteri Dalam Negeri dan Warga Penduduk Baru Saling Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek dalam Berbagai Bahasa

 

Selain Lin Li Chan, acara tersebut juga dihadiri oleh Kimyung Keng. Kimyung Keng adalah seorang anak penduduk baru asal Indonesia yang sekarang bekerja sebagai dosen universitas. Dalam acara tersebut, para peserta dapat melihat bahwa budaya Islam di Indonesia sangatlah ramah dan unik. Karakteristik utamanya adalah fondasi dasar budaya tersebut yang merupakan 5 prinsip Pancasila.

Warga penduduk baru dari Kamboja, Lin Li Chan (kiri), dan Kimyung Keng (kanan), seorang anak penduduk baru asal Indonesia. Sumber: akun Facebook Lin Li Chan

Warga penduduk baru dari Kamboja, Lin Li Chan (kiri), dan Kimyung Keng (kanan), seorang anak penduduk baru asal Indonesia. Sumber: akun Facebook Lin Li Chan

Baca juga: Organisasi Zonta International Club of Chiayi Sumbangkan Barang Kebutuhan Musim Dingin Bagi Warga dan Keluarga Penduduk Baru

Umat Muslim memang memiliki kebiasaan menutupi rambut mereka. Mayoritas dari rakyat Indonesia adalah umat Muslim. Dalam ajaran Islam, baik laki-laki maupun perempuan harus menutupi tubuh mereka – untuk laki-laki, bagian tubuh yang harus ditutupi terutamanya adalah dari pinggang sampai lutut. bagi perempuan, seluruh tubuh dan rambut harus ditutupi – yang boleh terlihat hanyalah wajah dan tangan. Memang, perkumpulan pertukaran budaya seperti ini senantiasa memberikan wawasan baru kepada seluruh peserta yang berpartisipasi.

 

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading