Pemerintah AS telah mendeteksi varian baru virus flu burung H5N1 yang menginfeksi sapi perah di Nevada, menunjukkan bahwa virus ini telah berpindah dari burung liar ke sapi setidaknya dua kali di AS. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyebaran lebih luas.
Varian sebelumnya, B3.13, dikonfirmasi pada Maret 2024 setelah menginfeksi sapi pada akhir 2023, dengan lebih dari 950 kasus di 16 negara bagian. Sementara itu, varian baru D1.1 terdeteksi pekan lalu melalui program pengawasan susu di Nevada.
D1.1 dikaitkan dengan kematian pertama akibat flu burung di AS, di mana seorang pasien di Louisiana meninggal pada Januari setelah mengalami gejala pernapasan parah. Virus ini juga menyebabkan kasus serius di Kanada, termasuk seorang remaja yang dirawat selama berbulan-bulan.Pemerintah AS telah mendeteksi strain virus flu burung H5N1 yang menginfeksi sapi perah di negara bagian Nevada.
Hingga kini, setidaknya 67 orang di AS telah terinfeksi, mayoritas pekerja peternakan. Namun, belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia. Pemerintah AS berencana merilis data genetika virus untuk memahami pola penyebarannya.
Ahli menekankan pentingnya transparansi dalam berbagi informasi virus yang berpotensi pandemi. “Ini krusial bagi keamanan global dan kesejahteraan manusia serta hewan,” ujar Michael Worobey, ahli biologi evolusi dari Universitas Arizona.