Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok kriminal telah menggunakan janji "gaji tinggi, tanpa pengalaman, dan pekerjaan mudah" sebagai umpan untuk menarik warga Taiwan bekerja di luar negeri, tetapi pada akhirnya menjadi korban. Polisi mengungkapkan bahwa banyak orang tertipu oleh janji-janji ini karena tergiur dengan pendapatan tinggi di luar negeri, tetapi malah mengalami penahanan ilegal, kekerasan fisik, bahkan diperjualbelikan dari satu kelompok ke kelompok lain. Badan Kepolisian Nasional Taiwan memperingatkan masyarakat agar tetap waspada dan menghindari tindakan ilegal serta risiko bahaya.
Berdasarkan statistik dari Badan Kepolisian Nasional dan Kementerian Luar Negeri Taiwan, jumlah kasus warga Taiwan yang ditangkap, kehilangan kebebasan, atau hilang setelah melakukan kegiatan ilegal seperti penipuan telekomunikasi di Kamboja, Thailand, Myanmar, dan Laos terus meningkat. Polisi menyebutkan bahwa kelompok kriminal ini biasanya merekrut korban melalui media sosial dan menggunakan berbagai modus, seperti perjalanan studi banding, penculikan berkedok wisata, pinjaman ilegal, atau pemaksaan utang, untuk menjebak korban menjadi korban perdagangan manusia atau kaki tangan dalam penipuan online, yang akhirnya berujung pada hukuman hukum di negara setempat.Kampanye pencegahan penipuan pekerjaan di luar negeri (Gambar/sumber: Situs Web Biro Investigasi Kriminal)
Kerjasama Antar Lembaga dalam Pemberantasan Penipuan Luar Negeri
Dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Kabinet Taiwan, Lin Ming-hsin, beberapa lembaga seperti Badan Kepolisian Nasional, Kementerian Luar Negeri, Ditjen Pariwisata Kementerian Transportasi, Ditjen Imigrasi, dan Otoritas Penerbangan bekerja sama untuk memperkuat upaya pencegahan penipuan di luar negeri. Xie Yuepeng, seorang seniman pertunjukan yang pernah menjadi korban penipuan luar negeri, juga hadir untuk berbagi pengalamannya dan mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih pekerjaan di luar negeri.
Ditjen Pariwisata telah meminta agen perjalanan untuk meningkatkan edukasi bagi wisatawan mengenai bahaya penipuan kerja di luar negeri. Otoritas Penerbangan Sipil dan Bandara Internasional Taoyuan juga bekerja sama dengan polisi untuk memperingatkan calon penumpang agar tidak terjebak dalam iklan pekerjaan dengan gaji tinggi yang tidak masuk akal. Selain itu, mekanisme bantuan bagi warga Taiwan yang tertipu dan meminta pertolongan di dalam pesawat telah diterapkan. Maskapai penerbangan diinstruksikan untuk memberikan bantuan penuh bagi korban yang meminta pertolongan selama penerbangan ke negara-negara Asia Tenggara. Polisi juga menyampaikan bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa kelompok kriminal yang merekrut pelaku di Taiwan dan sedang melakukan investigasi lebih lanjut.
Saluran Bantuan dari Ditjen Kepolisian Nasional
Polisi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap iklan pekerjaan yang menawarkan gaji tinggi secara online, terutama yang mengklaim memiliki pekerjaan "mudah dan bergaji tinggi" di Asia Tenggara. Jangan mudah percaya dengan tawaran "akomodasi dan makanan gratis", karena itu bisa menjadi jebakan.Proses pencegahan penipuan pekerjaan di luar negeri bagi warga (Gambar/sumber: FB Kantor Direktur CIB)
Jika memiliki keraguan tentang peluang kerja di luar negeri, masyarakat dapat menghubungi hotline anti-penipuan 165 atau pusat layanan pekerjaan Taiwan di 0800-777-888 untuk verifikasi informasi. Jika seseorang terjebak di luar negeri, mereka dapat menghubungi Pusat Darurat Kementerian Luar Negeri Taiwan di 0800-085-095 atau meminta bantuan dari kedutaan atau kantor perwakilan Taiwan di negara tersebut.
Menteri Lin menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat upaya pemberantasan penipuan dan menyelamatkan korban, agar tidak ada lagi warga yang tertipu oleh janji gaji tinggi dan mengalami penderitaan. Polisi juga mengingatkan pentingnya memverifikasi latar belakang perusahaan, menjaga komunikasi dengan keluarga, serta selalu waspada terhadap kemungkinan jebakan kerja di luar negeri.