img
:::

Penambahan 8 Kasus Baru: 6 WNA dari Indonesia, Thailand, India, dan Filipina, Sumber Penularan 2 Kasus Lain Masih dalam Penyelidikan

Penambahan 8 Kasus Baru: 6 WNA dari Indonesia, Thailand, India, dan Filipina, Sumber Penularan 2 Kasus Lain Masih dalam Penyelidikan

Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Anunciata Trixie Peni

 

Pada tanggal 4 Mei, Pusat Komando Epidemi Sentral Taiwan (CECC) membuat pengumuman perihal penambahan kasus baru positif COVID-19, yang terdiri atas 6 kasus imigrasi luar negeri dan 2 kasus yang masih diselidiki sumber penularannya. Kasus imigrasi luar negeri tersebut berasal dari Indonesia (Kasus 1147 dan 1150), Thailand (Kasus 1149), India (Kasus 1148 dan 1151) dan Filipina (Kasus 1152). Sementara itu, 2 kasus yang sumber penularannya masih diselidiki terdiri atas seorang pilot (Kasus 1153) dan seorang awak kabin (Kasus 1154).

Menurut pengumuman dari CECC perihal kasus imigrasi luar negeri, Kasus 1147 merupakan seorang pria Indonesia berumur 20-an yang bekerja sebagai nelayan. Ia datang ke Taiwan pada tanggal 16 April 2021, dan hasil tes yang dilakukannya 3 hari sebelum penerbangan ke Taiwan menunjukkan hasil negatif. Setelah memasuki Taiwan, pria tersebut diarahkan ke hotel karantina, dan selesai menjalani masa karantina pada tanggal 1 Mei 2021. Ia kemudian menjalani tes kesehatan sesuai dengan yang dijadwalkan perusahaannya atas biaya sendiri, dan pada hari ini terkonfirmasi positif terinfeksi (nilai Ct 32). Selama di Taiwan, pria tersebut tidak mengalami gejala apapun, tetapi telah terdata melakukan kontak dengan 18 orang. Di antara 18 orang tersebut, 1 orang sedang menjalani isolasi rumah, sedangkan 17 lainnya sedang menjalani manajemen kesehatan independen.

Kasus 1148 adalah seorang pria berkewarganegaraan Taiwan berumur 60-an yang bertugas dinas ke India pada Desember 2020 yang lalu. Semasa bekerja, ia melakukan kontak dengan pasien positif terinfeksi, dan mulai mengalami gejala lemas dan mudah lelah pada tanggal 24 April 2021. Pria ini kembali ke Taiwan pada tanggal 1 Mei 2021. Hasil tes kesehatan yang ia lalui 3 hari sebelum menaiki pesawat menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Ketika memasuki Taiwan, ia tidak memiliki gejala apapun. Pria ini kemudian menjalani masa karantina di hotel karantina, dan pada tanggal 2 Mei mulai menunjukkan gejala keanehan pada indera penciuman. Pihak kesehatan yang berwenang mengarahkannya untuk menjalani tes di rumah sakit. Hari ini, ia dinyatakan positif terinfeksi (nilai Ct 25) dan telah terdata melakukan kontak dengan 28 orang. 13 diantaranya merupakan sesama penumpang pesawat yang berada di barisan depan dan belakang tempat duduknya, yang sekarang sedang menjalani isolasi rumah. 15 orang lainnya terdaftar sedang menjalani manajemen kesehatan independen.

        Kasus 1149 adalah seorang pria berkewarganegaraan Taiwan berumur 50-an. Pada bulan Januari 2021, ia pergi ke Thailand untuk bekerja, dan kembali ke Taiwan pada tanggal 2 Mei. Karena demam saat memasuki Taiwan, ia ditahan di bandara untuk diperiksa, dan kemudian dikirimkan ke rumah sakit untuk menjalani tes dan karantina. Hari ini, pria tersebut secara resmi dinyatakan positif terinfeksi (nilai Ct 25) dan telah terdata melakukan kontak dengan 49 orang. 28 diantaranya merupakan sesama penumpang pesawat yang berada di barisan depan dan belakang tempat duduknya, yang sekarang sedang menjalani masa isolasi rumah. 21 orang lainnya adalah petugas dalam pesawat yang untungnya telah melakukan persiapan perlindungan diri dan sekarang sedang menjalani manajemen kesehatan independen.

Kasus 1150 adalah seorang pria Indonesia berumur 30-an dan berprofesi sebagai nelayan. Ia datang ke Taiwan pada tanggal 20 April untuk bekerja. Hasil tes kesehatan yang ia lalui 3 hari sebelum menaiki pesawat menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Setelah memasuki Taiwan, pria tersebut diarahkan ke hotel karantina, dan pada tanggal 3 Mei menjalani tes kesehatan sebelum genap menyelesaikan masa karantina. Ia dinyatakan positif terinfeksi hari ini (nilai Ct 34). Selama di Taiwan, pria ini tidak mengalami gejala apapun dan tidak melakukan kontak dengan siapapun selama menjalani masa karantina.

Kasus 1151 adalah seorang pria India berumur 20-an. Ia datang ke Taiwan untuk menempuh pendidikan pada tanggal 16 April. Hasil tes kesehatan yang ia lalui 3 hari sebelum menaiki pesawat menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Pihak sekolah ikut andil dalam mengurus akomodasinya selama menjalani masa karantina. Pada tanggal 3 Mei, pria ini menjalani tes kesehatan sebelum genap menyelesaikan masa karantina, dan hari ini dinyatakan positif terinfeksi (nilai Ct 37). Selama berada di Taiwan, ia tidak mengalami gejala apapun dan tidak melakukan kontak dengan siapapun selama masa karantina. Meskipun ia kemudian sempat melakukan kontak dengan pegawai yang mengantarnya ke rumah sakit untuk menjalani karantina lebih lanjut, para pegawai tersebut telah melakukan persiapan perlindungan diri.

Kasus 1152 adalah seorang pekerja migran laki-laki dari Filipina berumur 20-an. Ia datang ke Taiwan pada tanggal 20 April untuk bekerja. Hasil tes kesehatan yang ia lalui 3 hari sebelum menaiki pesawat menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Setelah memasuki Taiwan, ia langsung diarahkan ke pusat karantina, dan pada tanggal 3 Mei menjalani tes kesehatan sebelum genap menyelesaikan masa karantina. Hari ini, pria tersebut dinyatakan positif terinfeksi. Selama berada di Taiwan, ia tidak mengalami gejala apapun dan tidak melakukan kontak dengan siapapun selama masa karantina.

Menurut pengumuman dari CECC perihal 2 kasus yang sumber penularannya masih dalam pemeriksaan, Kasus 1153 adalah seorang pria Taiwan berumur 30-an. Ia adalah pilot dalam sebuah maskapai penerbangan. Karena pekerjaannya, ia pergi ke Amerika Serikat dari tanggal 16 sampai 18 April dan sekembalinya ke Taiwan, langsung menjalani masa karantina sampai tanggal 21 April. Tes kesehatan yang ia lalui sebelum genap menyelesaikan masa karantina menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Pada tanggal 25 April, ia menjalani pemeriksaan wajib kru pesawat. Pemeriksaan tersebut, yang terdiri dari tes amplifikasi asam nukleat dan swab antigen, menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Namun, pada tanggal 1 Mei, pria tersebut melaporkan kepada perusahaan bahwa dirinya tengah mengalami gejala demam, batuk, hidung berlendir, dan lain-lain. Di hari yang sama, ia menjalani pemeriksaan di rumah sakit, dan pada hari ini dinyatakan positif terinfeksi (nilai Ct 13). Sumber penularannya sampai sekarang masih dalam proses pemeriksaan. Pria ini terdata melakukan kontak dengan 15 orang, 13 diantaranya tengah menjalani isolasi di rumah, sedangkan 2 lainnya tengah menjalani manajemen kesehatan independen.

Pengumuman CECC mengungkapkan bahwa sumber penularan Kasus 1153 mungkin berhubungan dengan riwayat kegiatannya di tempat umum (lihat lampiran). Maka dari itu, masyarakat yang berada di tempat yang sama pada waktu yang sama dengan Kasus 1153, seperti yang tertera di lampiran, dihimbau untuk menjalani manajemen kesehatan independen selama periode 14 hari. Bila muncul gejala terinfeksi, mereka harus segera memakai masker dan menuju rumah sakit, serta secara proaktif melaporkan riwayat kegiatan dan kontak kepada petugas medis.

Kasus 1154 adalah seorang wanita Taiwan berumur 20-an yang bekerja sebagai awak kapal di sebuah maskapai penerbagan. Karena pekerjaannya, ia pergi ke Amerika Serikat dari tanggal 22 sampai 25 April. Sekembalinya ke Taiwan, ia menjalani masa karantina di hotel karantina bandara sampai tanggal 28 April. Tes kesehatan yang ia lalui sebelum genap menyelesaikan masa karantina menunjukkan hasil negatif terinfeksi. Karena hotel karantina bandara berencana melaksanakan rencana pengosongan, ia kembali menjalani karantina di pusat karantina pada tanggal 29 April. Pada tanggal 30 April, tes pengambilan sampel, tes amplifikasi asam nukleat, dan swab antigen yang dilaluinya menunjukkan hasil negatif. Namun, pada tanggal 2 Mei, ia mengalami gejala terinfeksi seperti demam, pusing, sakit perut, dan lain-lain. Setelah menjalani tes di rumah sakit, hari ini ia dinyatakan positif terinfeksi (nilai Ct 14). 2 hari sebelum jatuh sakit, wanita ini masih berada di pusat karantina, dan maka dari itu tidak melakukan kontak dengan siapapun. Meskipun diketahui bahwa Kasus 1153 dan 1154 pernah melakukan kontak pada tanggal 29 April, tetapi pertanyaan perihal apakah penularan kedua kasus ini saling berhubungan masih tidak bisa dijawab dengan pasti dan masih diselidiki.

Menurut data CECC, sampai sekarang telah diterima sejumlah 210.553 laporan yang berhubungan dengan infeksi COVID-19 (208.190 diantaranya terbukti tidak terinfeksi). Sejumlah 1.153 kasus merupakan kasus positif terinfeksi, dan terdiri atas 1.009 kasus imigrasi luar negeri, 94 kasus lokal, 36 kasus Armada Kapal Dunmu, 2 kasus penularan dalam pesawat, 1 kasus yang tidak diketahui sumber penularannya, dan 11 kasus yang masih dalam proses penyelidikan. Selain itu, ada 1 kasus (Kasus 530) yang telah dihapus. Di antara kasus positif terinfeksi, tercatat bahwa jumlah kematian mencapai 12 orang, 1.067 telah selesai menjalani masa isolasi, sedangkan 74 lainnya tengah menjalani isolasi di rumah sakit.

Penambahan 8 Kasus Baru: 6 WNA dari Indonesia, Thailand, India, dan Filipina, Sumber Penularan 2 Kasus Lain Masih dalam Penyelidikan. Sumber: Pusat Pengendalian Penyakit

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading