Ahli gizi Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS SpGK (K), mendukung rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menerapkan sistem klasifikasi pangan dan minuman yang dikenal sebagai nutri-grade. Sistem ini bertujuan membantu masyarakat lebih cerdas dalam memilih makanan bergizi.
Luciana menjelaskan bahwa nutri-grade akan mengkategorikan produk pangan berdasarkan kandungan gula dan lemak jenuh, memberikan informasi yang jelas bagi konsumen. "Ini langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya makanan sehat. Dengan klasifikasi ini, konsumen dapat lebih selektif memilih produk sesuai kebutuhan gizi mereka," ujarnya.
Urgensi penerapan nutri-grade sangat tinggi, mengingat pola makan tidak sehat dan konsumsi tinggi gula serta lemak jenuh menjadi penyebab utama meningkatnya penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas. Dengan adanya sistem ini, masyarakat dapat lebih mudah mengidentifikasi makanan sehat, sehingga risiko penyakit tersebut dapat ditekan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dimulai dari rumah.
Selain nutri-grade, Luciana yang juga Presiden Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) menekankan pentingnya edukasi pola makan sehat di sekolah dan masyarakat. Ia juga menyoroti peran keluarga, khususnya orang dewasa, dalam menyediakan makanan bergizi di rumah. "Kebiasaan makan sehat dimulai dari rumah," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menyebutkan bahwa pemerintah sedang berdialog dengan penyedia produk makanan dan minuman untuk menentukan sistem nutri-grade. Sembari menunggu kebijakan ini diterapkan, Kemenkes terus memperluas edukasi publik tentang pemilihan makanan sehat, guna menciptakan pola makan yang lebih baik di masyarakat.
