Perpisahan dengan hewan peliharaan adalah pengalaman paling sulit bagi setiap pemilik, tetapi tidak bisa dihindari. Ketika organ tubuh hewan berhenti bekerja dan matanya terbuka sedikit, banyak pemilik khawatir apakah itu berarti hewan kesayangannya mati dengan penyesalan. Mereka sering mencoba menutup matanya agar terlihat tenang. Namun, sebenarnya mata terbuka saat kematian adalah fenomena biologis yang normal. 
Menurut Rumah Sakit Hewan Shangxian, saat hewan mati, seluruh otot tubuh kehilangan kemampuan untuk berkontraksi, sehingga mata akan terbuka secara alami. Menutup mata memerlukan kontraksi aktif dari otot orbicularis oculi, dan saat otot tidak lagi berfungsi, mata tidak bisa tertutup dengan sendirinya.
Meskipun sudah sering menghadapi momen kehilangan di ruang gawat darurat hewan, dokter hewan tetap merasa pilu saat harus memberi tahu bahwa upaya penyelamatan tidak berhasil. Salah satu dokter mengingat ada hewan yang menjalani dua kali CPR selama 30 menit tetapi tidak menunjukkan detak jantung atau refleks. Karena otak kekurangan oksigen selama lebih dari 8 menit, jika pun selamat, hewan itu bisa mengalami kehilangan kesadaran. Maka, dokter dengan berat hati menyarankan untuk menghentikan CPR.Perpisahan dengan hewan peliharaan adalah hal yang paling tidak diinginkan oleh setiap pemilik, tetapi harus tetap dihadapi. (Gambar/sumber: Heho Pets)
Sekitar 60% pemilik hewan meminta agar mata hewan ditutup, berharap mereka pergi dalam ketenangan. Dokter menjelaskan dengan lembut bahwa otot kelopak mata anjing dan kucing lebih tipis dari manusia, matanya lebih besar dan menonjol, dan otot yang rileks menyebabkan mata tetap terbuka. 
Dokter juga menghibur bahwa mata terbuka bukan berarti tidak tenang atau penuh penyesalan. Sebaliknya, itu bisa dimaknai bahwa hewan tersebut masih menyimpan kenangan hangat tentang dunia dan keluarga mereka. Seperti setiap hari mereka memandang Anda dengan cinta, mereka pun berpamitan dengan mata terbuka dan senyuman di wajahnya.