Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Enesis Group meluncurkan kampanye edukasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) bertajuk &ldquoBebas Nyamuk, Keluarga Sehat, dan Bebas DBD&rdquo pada Senin, 19 Mei 2025. Program ini menyasar lebih dari 50.000 warga di tiga wilayah, yaitu Kemantren Umbulharjo, Kapanewon Prambanan, dan Kapanewon Wonosari. Sebanyak 270 kader Jumantik diterjunkan untuk melakukan edukasi langsung ke rumah-rumah, termasuk pemeriksaan jentik nyamuk, penyuluhan 3M Plus, serta pembagian produk pencegahan DBD.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menyampaikan bahwa kunci utama pengendalian DBD adalah perubahan perilaku masyarakat menuju pola hidup bersih dan sehat. Ia menekankan pentingnya sinergi dengan sektor swasta seperti Enesis Group yang berperan aktif melalui produk Soffell. CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menambahkan bahwa pendekatan edukasi dari rumah ke rumah merupakan wujud komitmen perusahaan dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD yang bisa mengancam keberlangsungan hidup keluarga.
Kasus DBD pada tahun ini telah mencapai puluhan ribu.
Program ini mendapat dukungan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan berbagai pihak terkait. Ia menilai bahwa kampanye ini menjadi contoh nyata kolaborasi lintas sektor yang berdampak langsung pada masyarakat. Melalui edukasi, pemberdayaan kader Jumantik, dan penerapan 3M Plus, program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan sehat. Data Kementerian Kesehatan mencatat hingga 13 April 2025, terdapat 38.740 kasus DBD dan 182 kematian, menunjukkan pentingnya upaya pencegahan yang terstruktur dan berbasis partisipasi warga.