img
:::

Anjing Hitam Didiagnosis ‘Infeksi Leptospira’ Setelah Jalan-Jalan—Penyebabnya Ternyata Terkait dengan Air Hujan!

Hindari area yang tergenang air atau rumput basah saat membawa anjing jalan-jalan. (Foto/Heho Health)
Hindari area yang tergenang air atau rumput basah saat membawa anjing jalan-jalan. (Foto/Heho Health)

Baru-baru ini, "Qiu Bei", seekor anjing campuran dengan disabilitas yang diadopsi dari Pusat Penampungan Hewan Bali di Kota New Taipei didiagnosis menderita infeksi Leptospira, tetapi telah pulih setelah menjalani perawatan. Pemilik anjing bermarga Sun menyadari bahwa "Qiu Bei" tampak lesu, kehilangan nafsu makan, dan demam. Anjing tersebut kemudian dibawa kembali ke pusat perlindungan hewan untuk pemeriksaan. Hasil diagnosis mengonfirmasi infeksi bakteri Leptospira, yang diduga disebabkan oleh kontak dengan bakteri di air hujan. Pusat medis di badan perlindungan hewan memberikan perawatan pendukung darurat, dan pemiliknya melanjutkan perawatan di rumah hingga anjing tersebut berhasil pulih.

Apa itu Leptospira Leptospira?

Leptospira Leptospira adalah penyakit menular berbahaya yang dapat menular antara manusia dan hewan, yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan oleh hewan seperti tikus. Bakteri dapat menyebar melalui air, tanah, atau urin hewan yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat memengaruhi hati dan ginjal, dan dalam kasus parah dapat mengancam jiwa. Gejala awal meliputi demam, kehilangan nafsu makan, dan ketidaknyamanan pencernaan, yang seringkali tidak spesifik sehingga mudah diabaikan atau salah diagnosis. Masa inkubasi sekitar 10 hari, dengan rentang waktu 2 hingga 30 hari. Bakteri dapat dikeluarkan melalui urin selama berbulan-bulan, sehingga limbah dari pasien harus ditangani dengan hati-hati. Meskipun vaksinasi tidak sepenuhnya mencegah infeksi, vaksin dapat meningkatkan peluang pemulihan.Pemilik hewan peliharaan harus memperhatikan perubahan perilaku dan nafsu makan hewan peliharaan. Jika ada kelainan, segera bawa ke dokter hewan. (Foto/Heho Health)

Risiko Infeksi dan Tindakan Pencegahan

Gejala infeksi dapat berkisar dari ringan hingga parah. Dalam kasus ringan, gejalanya mirip flu, sedangkan dalam kasus parah dapat menyebabkan gagal ginjal, penyakit kuning, perdarahan, atau kegagalan organ multipel. Saat membawa hewan peliharaan berjalan-jalan, hindari area yang tergenang air atau tanah dan rumput yang basah. Lakukan vaksinasi secara rutin dan hindari sumber air yang tergenang serta tanah yang terkontaminasi.

Tips untuk Pemilik Hewan Peliharaan Pemilik hewan peliharaan harus memantau perubahan perilaku dan nafsu makan hewan mereka. Jika terdapat tanda-tanda abnormal, segera bawa ke dokter hewan. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, memastikan vaksinasi lengkap, dan merawat hewan peliharaan dengan hati-hati.

Artikel ini diterbitkan dengan izin dari Heho Pets.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading