Banyak wanita tidak mengalami nyeri haid saat masih muda, tetapi seiring bertambahnya usia, gejalanya semakin terasa. Dr. Cheng Cheng-chieh, Direktur Eksekutif Rumah Sakit Taipei Show Chwan, menyampaikan bahwa ini bisa menjadi tanda penyakit ginekologi, terutama endometriosis. Nyeri haid terbagi menjadi dua: primer dan sekunder. Nyeri primer biasanya muncul saat menstruasi pertama dan berkurang seiring usia, sedangkan nyeri sekunder bisa makin parah dan berlangsung lebih dari 2&ndash3 hari. Sekitar 90% kasus sekunder berkaitan dengan endometriosis.Diare saat menstruasi dan nyeri saat berhubungan intim bisa menjadi tanda endometriosis. (Gambar/sumber: Heho Health)

Endometriosis dapat menyebabkan perlengketan di panggul, kista cokelat (chocolate cyst), atau adenomiosis. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan nyeri menstruasi tetapi juga berkaitan dengan infertilitas. Satu dari sepuluh wanita diperkirakan mengalami kondisi ini, dan satu dari tiga wanita yang tidak subur ternyata menderita endometriosis. Jika menstruasi disertai diare atau nyeri saat berhubungan, itu bisa jadi gejala dari endometriosis.Sering makan makanan dingin dapat memperparah nyeri haid. (Gambar/sumber: Heho Health)

Selain itu, kebiasaan seperti sering mengonsumsi makanan dingin dan stres berlebihan juga dapat memperparah nyeri haid. Dr. Cheng menyarankan nyeri ringan dapat diatasi dengan yoga, kompres hangat, atau obat pereda nyeri, namun jika harus mengonsumsi obat jangka panjang, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.