Prof. Lili Legiawati, dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika, menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis kebotakan nonsikatrikal yang paling sering ditemukan berdasarkan penelitian selama tiga tahun di FKUI RSCM. Jenis pertama adalah alopecia areata, yaitu kebotakan yang bisa muncul di satu atau beberapa bagian kepala, bahkan juga di ketiak dan area kemaluan.

Jenis kedua adalah alopecia androgenik atau kebotakan berpola, di mana penderita biasanya tidak mengeluhkan rambut rontok, namun mengalami penipisan rambut di bagian dahi atau puncak kepala. Gejala lainnya meliputi perubahan warna dan diameter rambut yang semakin kecil.Kebotakan bisa terjadi di satu bagian kepala tertentu, di beberapa titik sekaligus.

Jenis ketiga adalah telogen effluvium, yang banyak ditemukan pada pasien pasca-COVID-19. Faktor penyebabnya antara lain adalah stres, gangguan hormon, penyakit tertentu, dan kekurangan nutrisi. Lili menegaskan bahwa kebotakan terjadi jika rambut yang rontok melebihi 100&ndash120 helai per hari, dan di bawah jumlah itu masih tergolong normal.