img
:::

Tidak Takut Pandemi! Orang Indonesia Menyambut "Idul Adha" Islam Pihak Berwenang Mengeluarkan Tanggapan

Masyarakat Indonesia menyambut "Idul Adha" Islam. Sumber: Diambil dari《新華社》
Masyarakat Indonesia menyambut "Idul Adha" Islam. Sumber: Diambil dari《新華社》
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Jessica Prasetio

Indonesia merayakan hari raya besar Islam "Idul Adha" (Idul Adha) pada tanggal 20 Juli, tetapi pandemi Covid-19 di lokal belum berhenti. Oleh karena itu pada bulan Juni, pihak berwenang telah melarang umat beriman domestik pergi ke Mekah untuk naik haji, dan juga ditetapkan ibadah hanya dapat dilakukan di masjid-masjid di daerah berisiko rendah, untuk area lainnya termasuk Masjid terbesar di Asia Tenggara Jakarta Masjid Agung Istiqlal tidak diperbolehkan mengadakan upacara. Selain itu, upacara penyembelihan secara berkelompok juga dilarang di masjid-masjid, dan para pemimpin agama setempat mengimbau untuk umat beriman untuk tinggal di rumah dan berdoa serta menghabiskan musim perayaan bersama keluarga mereka.

Baca juga: Jokowi: Masker dan Vaksin Cara Indonesia Lewati Krisis Pandemi Covid-19

Idul Adha adalah hari raya besar di dunia Muslim. Sumber: Diambil dari 《新華社》

Idul Adha adalah hari raya besar di dunia Muslim. Sumber: Diambil dari 《新華社》

Idul Adha adalah festival besar di dunia Muslim. Umat Muslim di seluruh dunia merayakan upacara suci ini dengan menyembelih (secara aktual atau simbolis) seekor domba atau sapi. Festival ini juga merupakan puncak dari haji di Mekah, biasanya akan menyembelih lebih dari 20.000 domba dan membagikannya kepada peziarah dan tempat-tempat di dunia yang membutuhkan makanan untuk menyampaikan semangat berbagi dalam Islam.

Baca juga: Stok Oksigen Terbatas, RSUD Jayapura Akan Produksi Sendiri

Warga Jakarta berkumpul di jalan masjid untuk melaksanakan sholat. Sumber: Diambil dari 《新華社》

Warga Jakarta berkumpul di jalan masjid untuk melaksanakan sholat. Sumber: Diambil dari 《新華社》

Menanggapi Idul Adha, unit pencegahan pandemi Indonesia memberlakukan larangan perjalanan yang relevan di Jawa dan Bali, termasuk melarang masyarakat bertamasya, kembali ke rumah untuk mengunjungi kerabat dan perkumpulan. Polisi juga mendirikan pos pemeriksaan di jalan raya untuk memblokir lalu lintas kendaraan yang tidak perlu, penerbangan domestik dan transportasi lainnya ditangguhkan. Pembatasan lockdown juga telah diperluas ke 15 kota di luar Jawa dan Bali. Presiden Jokowi mendesak masyarakat: "Dalam pandemi yang parah ini, kita harus mengorbankan kepentingan pribadi kita untuk kesejahteraan umum."

Namun meski demikian, di ibu kota Jakarta dan tempat-tempat lainnya orang-orang masih berkumpul di jalan di luar kuil untuk berdoa. Di Banda Aceh, bahkan ribuan orang berkumpul di Masjid Raya Baitullahman.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading