Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini mengumumkan daftar produk impor yang tidak lolos pemeriksaan. Salah satunya adalah produk "daun peterseli kecil" seberat 0,75 kg yang diimpor dari Prancis oleh Gourmet Partner Foods, yang ditemukan mengandung residu 13 jenis pestisida, menjadikannya salah satu kasus kontaminasi serius yang jarang terjadi. Selain itu, keju impor dari Prancis oleh P&P Foods juga ditemukan mengandung bakteri Escherichia coli melebihi batas aman, hingga 10 kali lipat, menunjukkan adanya masalah kebersihan selama proses produksi.
Laporan menunjukkan bahwa daun parsley impor seberat 0,75 kg tersebut mengandung 13 jenis pestisida, termasuk Acetamiprid, Cyprodinil, dan Flonicamid, dengan tingkat kontaminasi yang sangat tinggi. BPOM menyampaikan akan meningkatkan tingkat pemeriksaan acak hingga 20–50% untuk produk serupa dari perusahaan ini di masa mendatang sebagai langkah pengawasan lebih ketat.
Sementara itu, keju impor seberat 18 kg dari Prancis, yang diproduksi oleh FROMAGERIE NAPIOT dan diimpor oleh P&P Foods, ditemukan mengandung bakteri Escherichia coli melebihi batas standar. Wakil Kepala BPOM, Lin Jin-fu, mengingatkan bahwa produk ini dapat menyebabkan diare atau sakit perut, terutama bagi konsumen dengan sistem pencernaan yang sensitif.Keju yang diimpor oleh P&P Food terdeteksi tingkat kandungan Escherichia coli yang melebihi batas (Gambar/sumber: Heho Health)
Selain itu, BPOM juga mengungkapkan beberapa produk lain yang tidak lolos uji, termasuk beras asal Italia dan kacang dari Tiongkok, dengan masalah utama seperti residu pestisida, logam berat, dan pengawet yang melebihi batas. BPOM mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat membeli produk makanan impor.