Setelah menguasai pasar Amerika Serikat, SpaceX yang didirikan oleh orang terkaya di dunia Elon Musk, kini menargetkan ekspansi ke Asia. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk merekrut talenta finansial di Singapura guna mendukung ekspansi di Asia, Timur Tengah, dan Oseania.Pendiri Elon Musk percaya bahwa karyawan terbaik tidak hanya harus memiliki bakat luar biasa tetapi juga harus mencapai pencapaian yang luar biasa. (Gambar/sumber: Pexels)
Dengan valuasi tahun 2024 sebesar US$350 miliar (sekitar NT$11,5 triliun), SpaceX adalah salah satu startup paling bernilai di dunia. Layanan internet satelit Starlink dengan sekitar 5 juta pengguna telah menjadi sumber pendapatan utama perusahaan. Rekrutmen di Singapura ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan cepat Starlink di wilayah Asia, dengan fokus pada pengelolaan kas, investasi pendapatan tetap, strategi valuta asing, eksekusi, dan manajemen sistem.Karyawan menggambarkan bekerja dengan Elon Musk sebagai perjalanan yang "menyakitkan namun penuh kebahagiaan". (Gambar/sumber: Pexels)
Keberhasilan SpaceX tidak hanya berkat teknologi inovatifnya tetapi juga tim talenta kelas dunia. Musk menetapkan standar yang sangat tinggi untuk karyawan, percaya bahwa karyawan terbaik harus memiliki bakat luar biasa dan rekam jejak pencapaian yang menonjol.
★ Keahlian Luar Biasa: SpaceX mencari profesional terbaik di bidang teknik, sains, dan keuangan yang memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman praktis yang kaya.
★ Kemampuan Memecahkan Masalah: Musk sering meminta calon untuk menjelaskan masalah rumit yang pernah mereka pecahkan, termasuk pendekatan dan metode mereka.
★ Pola Pikir Inovatif: SpaceX mendorong karyawan untuk berpikir di luar kotak dan mengembangkan produk dengan perspektif baru.
★ Komunikasi Efektif: Perusahaan menekankan komunikasi terbuka dan pertukaran ide yang efisien di antara anggota tim.
★ Misi yang Kuat: Karyawan harus bersemangat dengan pekerjaan mereka dan bersedia berjuang untuk tujuan SpaceX.
Bergabung dengan SpaceX berarti menjadi bagian dari raksasa teknologi yang berkembang pesat dan berkontribusi pada eksplorasi ruang angkasa umat manusia. Namun, jam kerja yang panjang dan tekanan tinggi adalah hal yang tak terhindarkan. Karyawan yang pernah bekerja dengan Musk menggambarkan pengalaman tersebut sebagai "perjalanan yang menyakitkan namun memuaskan".