img
:::

Gangguan Tulang Leher Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Ini Saran Dokter

Ilustrasi sakit leher, penyebab sakit leher, cara mengatasi sakit leher(Shutterstock/Dmytro Zinkevych)
Ilustrasi sakit leher, penyebab sakit leher, cara mengatasi sakit leher(Shutterstock/Dmytro Zinkevych)

Menurut berita yang dilansir dari kompas.com, Selama pandemi Covid-19, banyak pembatasan kegiatan yang diterapkan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus, salah satunya adalah kebijakan bekerja dari rumah atau work from home  (WFH). Akibatnya, sebagian besar pekerja menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar komputer. Menurut spesialis bedah ortopedi konsultan tulang belakang di Jakarta Spine Clinic (JSC) RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Didik Librianto, Sp.OT (K) kebiasaan tersebut memicu rasa pegal dan nyeri leher bagian belakang terkadang menjalar hingga ke pundak serta punggung.

Bahkan, Didik mengatakan selama pandemi Covid-19 dia lebih banyak menerima pasien yang mengeluhkan permasalahan di daerah tulang cervical atau tulang belakang leher dan tulang lumbar (tulang belakang bagian bawah). Hal ini disebabkan karena area tersebut paling banyak mendapatkan tekanan pada saat seseorang beraktivitas di rumah, seperti menggunakan komputer atau gadget dalam durasi yang lama. "Itu akan menyebabkan pressure pada tulang-tulang belakang kita ketika sedang duduk ataupun mungkin karena salah posisi duduk," ujar Didik dalam webinar, Kamis (20/1/2022). Dia menjelaskan bahwa permasalahan di leher sering muncul lantaran adanya tekanan yang terus-menerus di area tersebut. "Tulang leher kita sangat fleksibel dan rentan akan cedera ringan berulang yang lama-lama menyebabkan bantalan yang volumenya kecil mudah sekali cedera," terangnya. Selain itu, gangguan postur, cedera, infeksi, serta tumor juga bisa mengakibatkan permasalahan di bantalan tulang leher dan menimbulkan rasa nyeri di sekitarnya. "Bisa juga (disebabkan) kelainan bawaan, sebenaranya kita sudah ada bawaan bahwa tulang leher kita tidak bagus sehingga dari WFH kondisinya bisa memburuk," lanjut dr Didik sambil menjelaskan penyebab meningkatnya kasus sakit leher selama pandemi.

Gejala sakit leher

  • Gejala sakit leher awal yang bisa membuat otot menjadi lemah di antaranya:
  • Pegal di area leher
  • Leher yang kaku
  • Sakit di leher (lokal atau menjalar)
  • Leher bungkuk
  • Gangguan keseimbangan Kelemahan anggota gerak seperti telapak tangan lemah atau sulit melakukan aktivitas dengan tangan

"Kadang bila sudah berat bisa mengakibatkan gangguan keseimbangan, berjalan seperti sempoyongan, mudah linglung, ataupun sulit buang air kecil maupun buang air besar adalah gejala (gangguan di leher)," paparnya.

Berita lainnya: Mengapa Melihat Foto Makanan Memicu Lapar? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sementara itu, Didik berkata bahwa beberapa keluhan yang sering timbul di leher meliputi:

  • Nyeri aksial yang menjalar di daerah leher, tulang belikat, hingga punggung bagian atas.
  • Radikulopati cervikal atau saraf terjepit di mana nyeri bisa menjalar dari leher, pundak, lalu ke tangan hingga jari-jari.
  • Serta meilopati cervikal yaitu sakit di leher yang menyebabkan tangan terasa lemah.

"Karena kita WFH maka sering terjadi pada saat kita melakukan pekerjaan tidak dalam posisi yang ergonomis, postur leher terlalu menunduk dalam waktu yang lama," kata Didik. "Akibatnya bantalan di leher yang sudah mengalami beban cukup berat mengalami gangguan, sehingga timbul kelainan yang mungkin kita anggap pegal biasa berakibat menjadi masalah di leher," sambung dia.

Ilustrasi work from home.(Dok. Pexels/Vlada Karpovich)

Ilustrasi work from home.(Dok. Pexels/Vlada Karpovich)

Posisi yang baik saat bekerja

Di samping itu, Didik menyarankan posisi duduk yang baik ketika Anda sedang WFH untuk meminimalkan terjadinya sakit di leher, antara lain:

  1. Mengatur kursi dengan posisi yang baik yaitu paha sejajar lantai, sandaran punggung pas dengan lekukan bawah punggung, sandaran tangan di bawah tinggi siku, lengan di samping badan, kaki berpijak dengan nyaman di lantai.
  2. Mengatur posisi layar monitor sejajar dengan pandangan mata, posisi monitor sejauh panjang lengan tidak kurang dari 50 sentimeter, letakkan monitor lebih rendah untuk pengguna lensa bifocal.
  3. Mengatur posisi mouse yang baik yaitu dengan meletakkannya di samping keyboard, mouse ditaruh setinggi keyboard, mudah dijangkau dengan tangan, dan menjaga tangan agar tetap lurus ketika menggunakannya.
  4. Mengatur posisi keyboard dengan memberikan penyangga, mengaturnya agar sudut lengan sekitar 90 derajat, saat menggunakan keyboard tangan lurus dengan lengan bawah atau tangan berada di depan pusat tubuh.

"Bila kita telah melakukan meeting kira-kira satu jam ada baiknya kita melakukan stretching untuk leher, lengan, pinggang, punggung pelan-pelan. Nyeri akan berkurang bila kita melakukan good posture atau stretching," ucapnya.

Berita lainnya: 5 Tips Menggunakan Cermin untuk Memperbesar Ruang Tamu

Kapan harus ke dokter?

Apabila gejala sakit di leher tidak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat, maka penanganan langsung dari dokter spesialis tulang mungkin diperlukan. "Kapan kita mencurigai bahwa kita harus segera ke spesialis ortopedi? Bila ada gangguan nyeri di leher, berat badan turun, gangguan berjalan, tidak dapat menahan buang air kecil, kelemahan di kaki dan tangan sehingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari," ungkapnya. Dijelaskan Didik, sakit di leher yang tidak ditangani dengan baik berisiko membuat otot lebih kecil yang berdampak pada menurunnya kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Dokter akan mengambil tindakan sesuai dengan kondisi pasien, biasanya dilakukan pemeriksaan dengan CT scan, tindakan injeksi, tindakan operasi jika obat fisioterapi dinilai tidak berpengaruh, menggunakan laser PLDD untuk membebaskan saraf terjepit akibat tonjolan bantalan sendi, serta endoskopi untuk mengambil bantalan yang pecah.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading