Liao Ji-long, kini berusia 70 tahun, adalah seorang pejuang yang berani menghadapi penyakit Parkinson. Dia didiagnosis menderita penyakit ini pada akhir tahun 1999, ketika dia baru saja dipromosikan menjadi Wakil Presiden sebuah perusahaan department store. Dalam sebuah rapat, dia menyadari bahwa dia tidak dapat menggunakan spidol papan tulis dengan lancar, yang kemudian membuatnya menyadari ada yang tidak beres. Setelah diperiksa oleh dokter dan didiagnosis menderita Parkinson, dia merasa seperti dari surga jatuh ke neraka, terutama ketika dokter memprediksi bahwa dia mungkin akan terbaring di tempat tidur dalam waktu 10 tahun. Saat itu, dia baru berusia 45 tahun, dan berita ini sangat sulit diterima.
Ada banyak obat yang tersedia untuk mengobati penyakit Parkinson (Gambar/sumber: Heho Health)
Setelah berjuang selama beberapa waktu, Liao Ji-long menemukan kekuatan melalui iman Kristennya dan dukungan keluarganya untuk perlahan menerima kenyataan. Dia berbagi bahwa ayat Alkitab "Kuasa-Ku menjadi sempurna dalam kelemahanmu" menjadi cahaya yang membimbingnya. Setelah diagnosis, dia secara proaktif meminta dipindahkan kembali ke Taichung untuk bekerja dan memberi tahu atasannya tentang kondisinya, kemudian mulai merencanakan kembali hidupnya.
Dia menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam menghadapi penyakit. Saudara-saudaranya tidak hanya menemani dia untuk berolahraga tetapi juga mendorong dia untuk menjaga kondisi fisik yang baik. Selama 10 tahun, tiga bersaudara ini berlari bersama 10 putaran setiap minggu. Pengalaman berolahraga bersama ini membuatnya menyadari pentingnya olahraga dalam melawan penyakit.
Dia menjelaskan bahwa kunci untuk mengelola penyakit Parkinson adalah mempertahankan kekuatan otot. Dia rutin berjalan cepat selama 40 menit setiap hari dan berusaha menikmati hidup. Selain itu, dia juga berkomitmen untuk membantu pasien lain dengan aktif berbagi pengalamannya. Dia percaya bahwa menghadapi kenyataan dengan berani, membangun hubungan baik dengan dokter, dan memberi tahu orang-orang di sekitarnya tentang kondisinya dapat secara signifikan mengurangi risiko kecelakaan.
Kunci mengelola penyakit Parkinson adalah mempertahankan kekuatan otot yang cukup (Gambar/sumber: Heho Health)
Saat ini, dia menyambut setiap hari dengan sikap positif, menganggap tangga sebagai kesempatan untuk berolahraga, dan menggunakan iman serta tindakannya untuk menyebarkan harapan. Dia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas cinta keluarganya dan dukungan dari dokternya, serta berharap lebih banyak pasien Parkinson dapat dengan berani menghadapi tantangan hidup dan merangkul keindahan kehidupan.
Artikel ini digunakan dengan izin dari Heho Health.
