Himpunan Mitra Produksi Pupuk Organik (Himpo) Indonesia berhasil menyukseskan dua agenda besar, yaitu panen raya pupuk Petroganik bersama mitra Produksi CV Rimba Jaya di Kabupaten Blora dan peresmian Kampung Perlindungan Organik Minim Residu di Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.
Kegiatan Panen Raya Pupuk Petroganik dihadiri oleh Direktur Pupuk Kementerian Pertanian Jekvy Hendra, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahtudi Saleh, dan Bupati Blora Arief Rohman. Direktur Pupuk Kementan, Jekvy Hendra, mengapresiasi peran Himpo Indonesia dan seluruh pihak terkait karena telah menjadi pelopor produksi pupuk organik, khususnya di Kabupaten Blora.
Menurut Jekvy, penggunaan Pupuk Petroganik pada dasarnya tidak menghilangkan pemakaian pupuk kimia, tetapi lebih mengedepankan konsep pemupukan berimbang antara pupuk organik dan kimia. Hal ini dapat memperbaiki struktur biologi, kimia, dan fisik tanah.
"Data terbaru menunjukkan bahwa Kabupaten Blora berhasil mencapai tingkat penyerapan pupuk Petroganik yang cukup tinggi, bahkan termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia. Semangat ini harus terus kita pupuk," ujar Jekvy di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahtudi Saleh, turut mendukung kegiatan demplot Himpo Indonesia sebagai contoh bagi para petani. Pasalnya, kombinasi penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas hasil pertanian.Petani menjemur padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa (18/6/2024).
"Penggunaan Petroganik dengan dosis 500 kilogram per hektare membuat kondisi pertanaman terlihat cukup bagus. Kami berharap sistem budidaya demplot ini dapat ditiru oleh petani lain di Kabupaten Blora sehingga penggunaan Petroganik yang konsisten dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional," ujar Tri.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyatakan bahwa pihaknya bertekad menjadikan Blora sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah. "Semoga petani yang menggunakan Petroganik semakin banyak. Karena hasilnya bagus, kami minta Dinas Pertanian dan jajarannya untuk terus mengembangkan penggunaan produk unggul ini," katanya.
Hasil produktivitas budidaya padi di lahan demplot terlihat meningkat signifikan. Sebelumnya, hasil panen hanya 6,5 ton per hektare, namun setelah penggunaan pupuk Petroganik hasilnya meningkat menjadi 7,4 ton per hektare, atau naik sekitar 17,2 persen.
Usai panen raya pupuk Petroganik, Himpo Indonesia juga meresmikan Kampung Perlindungan Organik Minim Residu di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dengan luas lahan 20 hektare. Wakil Ketua Himpo Indonesia, Alvian Luneto, menjelaskan bahwa Kampung Perlindungan Organik berfungsi sebagai kampung percontohan yang telah menerapkan konsep pemupukan berimbang secara berkelanjutan.