img
:::

Anak-anak Pendatang Baru Indonesia Menggunakan “Bahasa Ibunya” untuk Mengejar Mimpi, Berharap Bisa Menjadi Jembatan Komunikasi Antara “Taiwan dan Indonesia”

Anak-anak Pendatang Baru Indonesia Menggunakan “Bahasa Ibunya” untuk Mengejar Mimpi, Berharap Bisa Menjadi Jembatan Komunikasi Antara “Taiwan dan Indonesia”

Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah / Colin

Untuk mengatur kegiatan pendidikan keluarga bagi pendatang baru agar dapat beradaptasi dengan lingkungan untuk pertama kalinya, Departemen Imigrasi bagian Utara Taipei membuat kegiatan anyelir non-anyaman buatan tangan pada Hari Ibu, untuk mengizinkan pasangan pendatang  baru mengungkapkan rasa terima kasih mereka. Penduduk baru dari berbagai negara juga berbagi cara kampung halaman mereka dalam merayakan Hari Ibu dan kenangan mendalam mereka saat tinggal bersama dengan ibu mereka.

Li Jialing, seorang murid yang ibunya berasal dari Indonesia, saat ini kuliah tahun ke-empat Jurusan Ilmu Olah Raga dan Kesehatan. Ia berharap bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia ke depannya. Setelah mengikuti tes bahasa Indonesia, ia mempersiapkan diri. untuk ujian keimigrasian khusus atau menggunakan bahasa Indonesia untuk kembali ke kampung halamannya di Asia Tenggara untuk terlibat dalam penciptaan budaya, seperti kader cadangan industri katering, pelatihan lebih lanjut untuk menjadi terapis aroma internasional, dan lain-lain. Melalui kampung halaman Ibu berbahasa Indonesia untuk mencapai impian sendiri.

Li Jialing melalui kesempatan berbagi kisah pertumbuhannya, memperkenalkan kisah ibunya Li Meiying kepada penduduk baru. Li Meiying berasal dari Pulau Kalimantan di Indonesia. Dia bertemu dengan ayah Li Jialing melalui perkenalan seorang teman dan menikah di Pingtung. Untungnya, tante Li Jialing kebanyakan berasal dari Indonesia. Dengan adanya penemanan dari saudarinya, ketika Li Meiying merindukan kampung halamannya, dia akan memasak makanan kampung halaman untuk mengurangi rasa kerinduannya.

Li Jialing tumbuh dalam lingkungan multikultural. Ketika dia di sekolah menengah atas, wali kelasnya mendorong Li Jialing untuk terlibat dalam studi budaya Asia Tenggara, memungkinkan dia untuk mengidentifikasi dengan keturunan Indonesia dan membuat esai untuk ibunya: “Kamu bilang, setiap kamu kangen rumah, saya akan memasak beberapa makanan Indonesia untuk menenangkan kerinduan saya. Suasana asam pedas yang kuat dari seluruh dapur dipenuhi di antara semua celah, dan piring-piring kecil diisi dengan pikiran kampung halaman kamu. Dalam tujuh belas tahun yang panjang dan tergesa-gesa ini, hilang mengembara di antara dua pulau. Menanyakan apa yang sudah kamu pelajari dalam tujuh belas tahun terakhir. Katamu, tempat yang membuatku merasa bahagia adalah kampung halamanku.”

Berita lainnya: Malam sebelum hari ibu! Badan Imigrasi mengajak 「Penduduk baru」menyanyikan cinta untuk ibu

“Sebuah negara asing adalah kampung halaman saya”, “Taiwan sudah menjadi rumah kedua ibu saya”! Li Jialing berkata bahwa hidup di Taiwan, selama berpikiran terbuka dan berinteraksi dengan orang lain, kamu bisa merasa nyaman. Li Jialing juga mendorong para pendatang baru yang hadir untuk beradaptasi dengan kehidupan di negara asing dengan pikiran terbuka, kemudian merasakan keramahan penduduk Taiwan dan meningkatkan rasa saling percaya antar manusia.

Li Jialing pernah berpartisipasi dalam “Kursus Pelatihan Anak-anak Penduduk Baru dan Staf Baru” dan kegiatan “Duta Persahabatan Generasi Kedua Penduduk Baru” yang diselenggarakan oleh Departemen Imigrasi. Kursus pelatihan telah memungkinkannya untuk meningkatkan identitas diri yang baru anak-anak penduduk. Dia berharap melalui bahasa ibunya bisa menjadi jembatan komunikasi antara Taiwan dan Indonesia dan mencapai impiannya.

Su Huiwen, Direktur Stasiun Layanan Kota Taipei bagian utara Departemen Imigrasi, mengatakan bahwa Departemen Imigrasi menyediakan kursus pendidikan keluarga bagi penduduk baru untuk membantu penduduk baru yang memasuki Taiwan pertama kali untuk berintegrasi ke dalam kehidupan di Taiwan, dan memberikan nasihat hukum yang memungkinkan penduduk baru untuk mengetahui lebih baik, memahami hak-hak hidup di Taiwan. Selain itu, “Penduduk Baru dan Anak-anak Mereka” juga disediakan untuk memberikan informasi yang relevan tentang program pelatihan. Kamu bisa akses ke situs “Zona Layanan Perawatan Penduduk Baru” atau “Situs Informasi Pengembangan Pemberdayaan Imigran Baru” dari Departemen Imigrasi, dengan membudidayakan generasi kedua yang baru, kita akan mendapatkan lebih banyak keuntungan di masa depan.

Berita lainnya: Tekun Mendukung dan Menemani: Rahasia di Balik Kekuatan Pembimbing Konseling Penduduk Baru Wanita

Li Jialing dan ibunya hampir sama seperti kakak beradik, sering bepergian dan mengobrol bersama. Sumber: Kantor Layanan Kota Taipei

Kantor Layanan Kota Taipei bagian Utara Taipei dari Departemen Imigrasi menyelenggarakan kegiatan pendidikan keluarga untuk merayakan Hari Ibu kepada Penduduk baru. Sumber: Kantor Layanan Kota Taipei

Jialing mendorong penduduk baru dan generasi baru untuk menggunakan keunggulan negara asalnya untuk mencapai diri mereka sendiri melalui kesempatan untuk berbagi kisah pertumbuhan mereka. Sumber: Kantor Layanan Kota Taipei

Li Jialing berterima kasih kepada ibunya karena telah mengizinkannya mengenal budaya tanah airnya sejak dia masih kecil, dan dia mempersembahkan bunga untuk mengekspresikan hatinya. Sumber: Kantor Layanan Kota Taipei

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading