img
:::

【聽你說Listener】Sebagai Generasi Kedua Penduduk Baru, Saya Tidak Berbeda Dari Semua Orang - Saya Tidak Sendirian Dalam Identitas

Zhuang Yu Rong (pertama dari kanan) memiliki hubungan yang baik dengan teman Filipinanya.Sumber Foto : Zhuang Yu Rong
Zhuang Yu Rong (pertama dari kanan) memiliki hubungan yang baik dengan teman Filipinanya.Sumber Foto : Zhuang Yu Rong
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

[NIA Global News] bekerja sama dengan [Listener] untuk meluncurkan identitas diri atau cerita keluarga yang ditulis oleh generasi kedua penduduk baru. Melalui analisis diri mereka, dialog antara budaya yang berbeda menjadi lebih mendalam dan inklusif. [Listener] adalah platform LSM yang memberikan konsultasi gratis tentang hukum dan kesehatan masyarakat untuk generasi kedua dan imigran baru.

Artikel " Sebagai Generasi Kedua Penduduk Baru, Saya Tidak Berbeda Dari Semua Orang - Saya Tidak Sendirian Dalam Identitas" ditulis oleh penulis Zhuang Yu rong. [NIA Global News] juga menyusun konten artikel ini ke dalam 5 bahasa termasuk bahasa Mandarin, Inggris, Vietnam, Thailand, dan Indonesia.

 

Sebagai Generasi Kedua Penduduk Baru, Saya Tidak Berbeda Dari Semua Orang - Saya Tidak Sendirian Dalam Identitas

 

Penulis : Zhuang Yu Rong (Jessica Chuang)

|Pernah takut untuk mengakui diri sendiri merupakan anak dari imigran baru

Di masa kecil saya, saya takut untuk mengakui bahwa saya adalah ras campuran karena saya takut dengan tatapan aneh orang lain. Saya masih ingat ketika saya masih SMP, teman-teman sekelas saya sering menggunakan "Alao" untuk menyebut pekerja migran asing, terutama yang berasal dari Asia Tenggara. Dalam diskusi teman-teman saya, saya sering mendengar pandangan mereka tentang imigran baru: aroma parfum yang menyengat, berbicara dengan suara yang kuat, kulit yang gelap, dll. Terkadang saat saya bersama dengan teman-teman Filipina ibu saya, saya merasa kurang nyaman dan leluasa. Hal ini dikarenakan Bahasa yang mereka gunakan tidak sama, dan karena mereka memiliki wajah yang tidak seperti orang Taiwan, kemudian sering menjadi pusat perhatian. Meskipun pandangan-pandangan itu bukan bermaksud jahat, tetapi tetap saja membuat saya kurang nyaman.

Saya juga merasa bahwa banyak orang, termasuk saya, memiliki sikap yang relatif mendukung budaya Eropa dan Amerika dibandingkan dengan kelompok etnis Asia Tenggara, dan merasa bahwa mereka lebih unggul. Di lingkungan ini, saya bertanya-tanya apakah saya harus menyembunyikan identitas ras campuran saya sehingga saya tidak diperhatikan dan dilihat oleh orang lain.

Zhuang Yu Rong (pertama dari kanan) membawa teman Filipinanya jalan-jalan di Tamsui Sumber Foto : Zhuang Yu Rong

 

|Pulang ke Kampung Halaman yang Disembunyikan

Mengingat terakhir kali saya pulang ke Filipina, enam tahun lalu. Ketika saya lulus SMP, saya sempat pulang ke kampung halaman bersama ibu saya. Ketika saya melihat kerabat di sana, saya menyadari bahwa saya sangat aneh bagi mereka, saya tidak mengerti bahasa atau budaya mereka, dan sepertinya saya tidak pada tempatnya.

Setelah melakukan perjalanan ke Filipina, saya menemukan bahwa kepribadian mereka optimis dan mudah dipuaskan, yang berbeda dari "citra mereka yang menakutkan" atau stereotip dalam kesan semua orang. Yang paling mengesankan bagi saya adalah sebelum ibu saya kembali ke Filipina, ia mengirimkan satu kotak besar berisi kebutuhan sehari-hari. Di pagi hari saat paket diantarkan, semua kerabat dan anak-anak membentuk lingkaran, seolah-olah sedang membongkar bingkisan besar. Ketika mereka melihat paket dengan nama mereka tertulis di atasnya, mereka tidak sabar untuk membukanya.

Meskipun bagi saya itu adalah kaos yang sangat biasa, saya juga bisa melihat senyum puas mereka.

Saat teman Filipinanya mau pulang ke Filipina, Zhuang Yu Rong bangun pagi untuk mengantar temannya ke bandara Sumber Foto : Zhuang Yu Rong

 

|Persamaan Identitas

Setiap orang lain bertanya, "Apakah kamu bisa berbicara bahasa Filipina?" Saya selalu menggelengkan kepala dengan rasa bersalah, dan pemahaman saya tentang budaya Filipina terbatas pada kebiasaan hidup ibu saya yang biasa. Meskipun sudah banyak upaya untuk mempelajari tagalog (Tagalog, bahasa resmi Filipina), tetapi tidak pernah konsisten, dan selalu belajar sampai tengah jalan saja. Kalau dipikir-pikir, sangat disayangkan juga.

 

Oleh karena itu, saya terus berkata pada diri sendiri, "Menjadi ras campuran sangat istimewa, dan saya harus lebih percaya diri." Seiring bertambahnya usia, saya secara bertahap membangun identitas saya setelah bertemu dengan banyak penduduk baru generasi kedua seperti saya.

|Pahami keunggulan unik diri sendiri

Setelah masuk universitas dan mengikuti berbagai kursus dan kegiatan, saya menyadari bahwa saya harus memahami kelebihan unik saya. Namun, saya juga menyadari bahwa banyak orang mengenal penduduk baru melalui koran, majalah atau media berita, tetapi saluran dan informasi ini benar-benar sangat minim dan bahkan dapat menciptakan stereotip negatif. Oleh karena itu, saya berharap melalui tindakan kecil yang dimulai dari teman-teman di sekitar saya, saya dapat menciptakan lebih banyak topik dan perhatian untuk imigran baru.

Saya juga aktif mempelajari Tagalog baru-baru ini, dan saya juga ingin belajar lebih banyak tentang budaya dan masakan Filipina. Setelah belajar bahasa Filipina, saya juga mencoba untuk berbicara dengan ibu saya, dan ibu saya terkejut bahwa saya berinisiatif untuk belajar, jadi ia berinisiatif untuk memperkenalkan lebih banyak budaya yang berbeda dengan saya. Setelah saya melakukannya dengan konsisten, selain dapat meningkatkan kemampuan bahasa asing saya, saya juga secara bertahap menghilangkan hambatan dan perbedaan budaya antara saya dan ibu saya.

Penulis : Zhuang Yu Rong (Jessica Chuang)

Tahun lahir : 2002

Pendidikan : National Chung Cheng University – Jurusan Keuangan (Tahun ke 3)

 

Berita Populer

回到頁首icon
Loading