Tumor otak merupakan penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Menerapkan pola hidup sehat sejak dini dianggap sebagai salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko tumor otak.
Diorita Dyah Prayanti, Sp.S, dokter spesialis saraf, menekankan pentingnya pola hidup sehat dalam mencegah tumor otak, yang dapat menyerang berbagai kelompok usia. “Tubuh kita terdiri dari sel-sel yang diatur oleh gen. Pada kasus tumor, terjadi ketidakseimbangan antara gen yang merangsang pertumbuhan tumor dan yang menekannya,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Puskesmas Kramat Jati, Jakarta.
Menurut Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Kepala Divisi Onkologi di RS Pusat Otak Nasional (RSPON), tumor otak terjadi akibat pertumbuhan sel yang berlebihan di otak akibat mutasi genetik. Dalam dunia neurologi, tumor otak diklasifikasikan berdasarkan tingkat agresivitasnya, mulai dari grade 1 (pertumbuhan lambat) hingga grade 4 (sangat agresif).
Tumor Otak dan Risiko Kanker
Diorita menjelaskan bahwa meskipun tumor ganas dapat berkembang menjadi kanker, tidak semua tumor bersifat kanker. “Tumor tidak selalu berarti kanker, tetapi kanker biasanya berasal dari tumor ganas yang berkembang lebih agresif,” jelasnya.
Faktor genetik berperan besar dalam risiko kanker, tetapi gaya hidup sehat dapat membantu mencegah tumor otak. Diagnosis tumor otak tidak bisa ditentukan hanya melalui CT scan atau MRI, melainkan perlu pemeriksaan patologi anatomi dari jaringan tumor yang diambil.Gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah penyakit tumor otak yang dapat menyerang orang dewasa dan anak-anak.
Kasus Tumor Otak di Indonesia
Di Indonesia, data prevalensi tumor otak masih dikumpulkan, namun di negara seperti Korea dan Amerika Serikat, jumlah kasus mencapai 10.000 kasus per 49 juta orang. Tumor otak dapat menyerang siapa saja, dengan gejala bervariasi seperti kejang, sakit kepala hebat, hingga gangguan perkembangan pada anak-anak.
Meskipun sakit kepala adalah salah satu gejala umum tumor otak, tidak semua sakit kepala menandakan tumor otak. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak panik, tetapi segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.