Menumis bawang putih, daun bawang, dan jahe dengan suhu tinggi sangat umum dilakukan di rumah tangga Taiwan, menghadirkan aroma yang harum di dapur. Namun, para ahli memperingatkan bahwa dapur yang harum ini bisa menyimpan risiko kesehatan tersembunyi. Asap minyak dapur adalah pembunuh diam-diam yang merusak paru-paru. Menghirup dalam jangka panjang dapat menyebabkan fibrosis paru, mengurangi elastisitas paru-paru, mengganggu pertukaran oksigen, bahkan dijuluki &ldquokanker paru-paru yang bukan kanker paru-paru&rdquo karena tingkat kematiannya bisa melebihi beberapa jenis kanker.Udara di dalam ruangan juga bisa tercemar! (Gambar/sumber: Heho Health)
Paru-paru berfungsi untuk pertukaran gas, tetapi di era polusi udara yang parah, udara yang dihirup tidak hanya mengandung oksigen dan nitrogen, tetapi juga polutan seperti asap kendaraan, serbuk sari, dan partikel halus. Ibu rumah tangga yang menggunakan minyak yang tidak tahan panas untuk menggoreng atau menyiram air ke wajan panas dapat menghasilkan banyak asap minyak. Setelah terhirup, asap ini menempel pada selaput lendir paru-paru, menyebabkan peradangan dan pengerasan jaringan.
Gejala awal fibrosis paru biasanya tidak kentara, sering disalah artikan sebagai flu. Dalam jangka panjang, dapat muncul sesak napas, batuk, dan kelelahan. Selain asap dapur, bahan kimia dalam semprotan penata rambut juga dapat merusak paru-paru, menjadi faktor risiko tambahan. Menurut para ahli, penyebab umum fibrosis paru meliputi merokok, polusi udara, infeksi virus, refluks asam lambung, dan faktor genetik.Pembersih udara terutama menghilangkan polutan berbentuk partikel atau gas (Gambar/sumber: Heho Health)
Dokter menyarankan untuk memperbaiki kebiasaan memasak, menghindari asap minyak suhu tinggi, dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya guna melindungi kesehatan paru-paru dan mencegah fibrosis paru yang mematikan.