Menteri  Perdagangan  Budi  Santoso menyatakan,  neraca  perdagangan  Indonesia pada  April  2025  surplus  sebesar 0,16 miliar dolar Amerika Serikat (AS).  Surplus  April  2025  didorong  surplus nonmigas sebesar 1,51 miliar dolar AS dan defisit migas sebesar 1,35 miliar dolar. 
Kemudian, ketidakpastian ekonomi dunia akibat kondisi geopolitik ekonomi turut menyebabkan permintaan sejumlah mitra dagang utama Indonesia melemah. Ekspor nonmigas negara ASEAN lain, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina juga terpantau turun.
Dari segi pangsa ekspor, pada April 2025, kontribusi ekspor sektor industri pengolahan Indonesia menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor yang lain. Pangsa ekspor sektor industri pengolahan mencapai 81,48 persen dari nilai ekspor nonmigas Indonesia. Meskipun begitu, nilai ini sedikit lebih rendah dibandingkan pangsa  pada  Maret  2025  yang  sebesar  83,29  persen.  Kemudian,  sektor  pertambangan  dan  lainnya berkontribusi sebesar 16,07 persen dan sektor pertanian sebesar 2,45 persen.