【Berita Global untuk Penduduk Baru】Menurut berita dari [4wayvoice], Indonesia baru-baru ini secara aktif mempromosikan transformasi digital dan ekonomi dan berkomitmen untuk mengembangkan pasar kendaraan listrik. Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia datang ke Taiwan baru-baru ini untuk bertemu dengan Ketua Foxconn Liu Yangwei (劉揚偉) dan pendiri Gogoro Lu Xuesen (陸學森), berharap untuk berinvestasi ke Indonesia, menunjukkan tekad pemerintah Indonesia untuk membuka pasar kendaraan listrik dan mendorong transformasi industri.
Berita lainnya: Bangun Rumah Kedua untuk Warga Penduduk Baru, Program Visi 10 Tahun Diluncurkan di New Taipei
Pejabat Indonesia mencari investasi dari Foxconn dan Gogoro untuk mempromosikan transformasi industri. Sumber: Bahlil Lahadalia IG
The "Jakarta Post" memberitakan bahwa Indonesia memiliki "tambang nikel" bahan baku utama untuk produksi baterai kendaraan listrik. Pihak berwenang telah secara aktif mempromosikan pembangunan infrastruktur, pertumbuhan populasi kelas menengah dan potensi konsumsi, ditambah dengan tenaga kerja Indonesia yang melimpah dan prospek pasar kendaraan listrik ke depan dan permintaan domestik menunjukkan bahwa Indonesia adalah tempat terbaik bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam rantai pasokan ekologis industri kendaraan listrik dan baterai.
Berita lainnya: Selebriti Penduduk Baru Larisa Berikan Pengingat Seputar Referendum pada 18 Desember Mendatang
Pejabat Indonesia mencari investasi dari Foxconn dan Gogoro untuk mempromosikan transformasi industri. Sumber: Bahlil Lahadalia IG
Industri baterai merupakan arah kebijakan penting bagi pemerintah Indonesia untuk membangun ekonomi hijau dan ekonomi biru berkelanjutan di masa depan. Dai Wanping (戴萬平), Departemen Bisnis Internasional, Zhengxiu University of Science and Technology (正修科技大學國際企業系), menyebutkan di artikel kolom dari Industrial Biro Kementerian Perekonomian (經濟部工業局), pada Agustus 2019, Presiden Indonesia Joko Widodo menandatangani "Peraturan Presiden tentang Percepatan Program Angkutan Jalan Berbasis Baterai", yang menawarkan subsidi, insentif, dan rencana pengendalian diri. Media lokal menggambarkannya sebagai munculnya "Era Kendaraan Listrik Indonesia".
Selain itu, pihak berwenang Indonesia berencana untuk mulai memproduksi mobil listrik pada tahun 2022, dan meningkatkan buatan sendiri hingga 40% pada tahun 2023. Pada tahun 2025, diharapkan lebih dari 20% mobil produksi dalam negeri akan menjadi mobil listrik. Menurut statistik dari Kementerian Perindustrian Indonesia, lebih dari 70% orang Indonesia ingin membeli kendaraan listrik, menunjukkan bahwa pasar permintaan domestik di masa depan cukup menjanjikan. Pemerintah Indonesia juga memahami bahwa ada peluang bisnis yang tak terbatas untuk kendaraan listrik di masa depan, sehingga berharap dapat menggunakan dana dan teknologi Foxconn dan perusahaan lain untuk mendorong transformasi industri, membangun rantai pasokan terkait, dan pada saat yang sama meningkatkan kesempatan kerja dalam negeri.