Badan Perencanaan Nasional, Ervan Maksum, menyatakan bahwa LRT (Light Rail Transit) di Bali kemungkinan akan dibangun di bawah tanah dengan biaya sebesar Rp 9,11 triliun.
Rencana LRT Bali akan dibangun di bawah tanah ini ternyata juga memiliki alasan. Hal ini lantaran bangunan di Bali tidak diperbolehkan lebih tinggi dari pohon kelapa. Akibatnya, biaya proyek membengkak 3 kali lipat. Padahal, proyek hanya akan dibangun dari Bandara Ngurah Rai Extended Terminal hingga area parkir di Kuta Central Park.
Artikel Lainnya : Seleksi Pahlawan Kecil Diplomasi, Membangun Wawasan Internasional dan Koneksi Dunia bagi Generasi Muda Taiwan
Rencana pembangunan LRT tersebut sangat menantang. Pasalnya dari sisi fiskal, APBD Bali cukup kecil hanya Rp3,5 triliun.
Artikel Lainnya : Imigran Baru Asal Korea Selatan Mencicipi Makanan Lokal PingTung