Alopecia areata, atau dikenal sebagai "kepala botak hantu", adalah penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut yang sehat, menyebabkan kerontokan rambut berbentuk lingkaran seukuran koin. Dalam kasus yang parah, kondisi ini bisa mempengaruhi alis, bulu mata, dan rambut di seluruh tubuh. Menurut Dr. Lin Song-ran, ketua Asosiasi Dermatologi Taiwan, sekitar 2% populasi mengalami kondisi ini sepanjang hidup mereka.
Menurut basis data Asuransi Kesehatan Nasional Taiwan, jumlah pasien alopecia areata yang sebenarnya bisa mencapai 40.000 - 50.000 orang. Namun, karena kurangnya pemahaman, banyak orang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawatan dini. Penyakit ini terkait dengan aktivasi berlebihan interferon, interleukin, dan enzim JAK kinase. Metode perawatan meliputi pengobatan imunomodulator topikal, terapi imun transdermal, dan terapi sistemik, yang disesuaikan dengan kondisi pasien.Mengobati alopecia areata membutuhkan ketelatenan. (Gambar/sumber: Heho Health)
Obat penghambat JAK oral telah menjadi terobosan pengobatan, disetujui oleh FDA AS dan TFDA Taiwan, serta kini tersedia di Taiwan tahun ini, memberikan harapan baru bagi pasien dengan alopecia areata parah. Dr. Lin Song-ran menekankan bahwa folikel rambut tidak rusak secara permanen, dan 80% pasien memiliki peluang untuk menumbuhkan kembali rambut, meskipun kondisi ini bisa berulang.Stres juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. (Gambar/sumber: Heho Health)
Jika mencurigai alopecia areata, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat, sehingga dapat mengontrol kondisi dan meningkatkan kualitas hidup.