Banyak orang mempertimbangkan apakah harus melanjutkan studi pascasarjana setelah mendapatkan gelar sarjana. Sebuah laporan survei yang baru-baru ini diterbitkan oleh sebuah bank tenaga kerja terkenal di Taiwan menunjukkan bahwa gaji awal lulusan S2 biasanya lebih tinggi daripada lulusan S1. Laporan tersebut meneliti rata-rata gaji bulanan lulusan S1 dan S2 dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, teknik, dan manajemen bisnis. Perbedaan terbesar ada dalam bidang manajemen bisnis di antara kandidat manajer cadangan, di mana median gaji bulanan lulusan S2 lebih tinggi sekitar NT$ 20.000 daripada lulusan S1.
Bank tenaga kerja ternama Taiwan baru-baru ini mengeluarkan laporan survei yang membandingkan rata-rata gaji bulanan lulusan S1 dan S2.
(Sumber foto : Freepik)
Hasil survei menunjukkan bahwa lima pekerjaan berpenghasilan tertinggi di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta teknik memiliki rata-rata gaji awal lebih dari NT$ 52.500. Di bidang teknologi informasi dan komunikasi, insinyur desain IC digital memiliki gaji tertinggi sebesar NT$ 73.500, sementara di bidang teknik, insinyur peralatan semikonduktor memiliki gaji tertinggi sebesar NT$ 60.000. Bidang manajemen bisnis memiliki berbagai jenis pekerjaan berpenghasilan tinggi, dengan kandidat manajer cadangan menduduki peringkat pertama dengan NT$ 53.450.
Ketika membandingkan perbedaan gaji antara lulusan magister dan sarjana dalam pekerjaan yang sama, median gaji bulanan untuk lulusan magister di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta teknik lebih tinggi antara NT$ 12.500 hingga NT$ 19.500 daripada lulusan S1. Meskipun perbedaan gaji berdasarkan gelar akademik di bidang manajemen bisnis lebih rendah, antara NT$ 5.000 hingga NT$ 8.050, kandidat manajer cadangan dengan gelar S2 memiliki rata-rata gaji bulanan yang lebih tinggi sebesar NT$ 20.350 daripada lulusan sarjana.
Bank tenaga kerja tersebut juga mengingatkan siswa untuk tidak melanjutkan studi pascasarjana hanya karena mereka tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan di masa depan. Kecuali jika memiliki arah penelitian yang jelas atau jika studi pascasarjana akan memberikan dampak positif pada perkembangan karier dan manfaat gaji di masa depan, barulah mereka harus melanjutkan ke program pascasarjana. Namun, jika bidang karier lebih mengutamakan pengalaman praktik daripada gelar akademik, maka tidak perlu melanjutkan studi pascasarjana.
Artikel lainnya : Forum ESG Perhimpunan Pemuda Pengusaha Taiwan-Indonesia Membantu Pengusaha Muda Berintegrasi dengan Internasional