:::

Modus Penipuan Baru "Pembeli Palsu", Minimarket juga Terkena Imbasnya

Pembeli palsu menggunakan penipuan pembayaran cicilan untuk menipu juru lelang online.  (Sumber foto : Pixabay)
Pembeli palsu menggunakan penipuan pembayaran cicilan untuk menipu juru lelang online. (Sumber foto : Pixabay)

Pusat Anti-Penipuan Biro Kriminal mengungkapkan bahwa ada tren meningkat dalam kasus penipuan "pembeli palsu" di platform penjualan online, termasuk 7-Eleven, Family Mart, dan Shopee. Sebelumnya, penipuan toko online biasanya terkait dengan sudah melakukan pembayaran namun barang tidak dikirim. Namun, baru-baru ini muncul taktik baru dimana pembeli palsu menipu penjual, biasanya dengan alasan seperti "membatalkan pembayaran cicilan" untuk menipu penjual.

Pembeli palsu menggunakan penipuan pembayaran cicilan untuk menipu penjual di toko online.

(Sumber foto : Criminal Investigation Bureau)

Kepolisian juga membagikan contoh nyata dari kasus penipuan "pembeli palsu". Seorang wanita berusia 22 tahun dari New Taipei City, bernama Hung, menerima pesan pribadi dari pembeli di Facebook yang ingin membeli kapas pembersih make-up senilai NT$ 500 yang dia jual di toko Facebooknya. Pembeli menyarankan untuk bertransaksi melalui platfor 7-Eleven. Hung membuka toko baru dan mengirimkan tautan produk ke pembeli. Namun, pembeli mengatakan "tidak dapat memesan dan akunnya bermasalah", kemudian mengirimkan tautan layanan pelanggan palsu ke Hung. Karena Hung tidak familiar dengan sistem toko, dia bergabung dengan layanan pelanggan LINE palsu yang disediakan oleh pembeli.

Layanan pelanggan palsu memberitahu Hung bahwa dia "belum diverifikasi", sehingga tidak dapat menggunakan layanan jual barang dan perlu memberikan informasi rekening bank pribadi. Kemudian, Hung menerima panggilan dari layanan pelanggan bank palsu yang mengatakan akan "membantu verifikasi dan membatalkan kesalahan", meminta Hung untuk melakukan transfer bank online dan mengatakan akan mengembalikan uang setelah verifikasi. Hung mengikuti instruksi dan melakukan transfer. Baru keesokan harinya dia menyadari bahwa dia telah ditipu, dengan total kerugian NT$ 30.000.

Kepolisian mengimbau para penjual online untuk tidak bergabung dengan layanan pelanggan LINE yang tidak dikenal atau mengklik tautan tak dikenal dan memberikan informasi pribadi, agar informasi pribadi tidak bocor dan menghindari penipuan.

Artikel lainnya : Forum ESG Perhimpunan Pemuda Pengusaha Taiwan-Indonesia Membantu Pengusaha Muda Berintegrasi dengan Internasional

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading