0117.jpg)
Beberapa hari yang lalu, Walikota Taipei, Ke Wen Zhe (柯文哲) berpartisipasi dalam Konferensi dan Forum Visi Buku Putih Pendidikan Bilingual Kota Taipei (臺北市雙語教育白皮書願景). Dalam acara tersebut, beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua staf pegawai Biro Pendidikan yang telah mendedikasikan diri mereka untuk memajukan Smart Education, Pendidikan Internasional, Pendidikan Teknik dan Kejuruan, serta Pendidikan Bilingual.
Baca juga: Pendaftaran Sertifikat Digital Covid 19 Telah Dibuka Mulai Hari Ini, Cukup Ikuti 3 Langkah Mudah
0117.jpg)
Walikota Ke Wen Zhe berharap bahwa sistem dan budaya pendidikan dalam negeri dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik. Sumber: Pemerintah Kota Taipei
Walikota Ke Wen Zhe menyatakan bahwa tantangan terbesar dalam mempromosikan pendidikan bilingual adalah permasalahan terkait staf pengajar. Untungnya, para orang tua sangat puas dengan pendidikan bilingual yang diberikan di Kota Taipei.
Tidak hanya itu, dukungan tenaga kependidikan juga sudah mencapai 95%. Tahun ini, diharapkan promosi pendidikan bilingual akan diperluas ke 79 sekolah, yang mencakup 38% sekolah di Kota Taipei. Persentase ini diharapkan akan naik menjadi 100% dalam waktu empat tahun. Bila dihitung-hitung, terwujudnya program pendidikan bilingual yang menyeluruh membutuhkan waktu selama 10 tahun.
Baca juga: Biro Perlindungan Lingkungan Umumkan Larangan Penggunaan Gelas Styrofoam Mulai Tanggal 1 Juli 2022
0117.jpg)
Pendidikan Bilingual memiliki potensi untuk membawa perubahan pada budaya dan perspektif pendidikan di seluruh kota. Sumber: Pemerintah Kota Taipei
Selain itu, Walikota Ke Wen Zhe juga menambahkan bahwa dalam lima tahun ke depan, program pendidikan bilingual akan secara sepenuhnya diterapkan. Selain merekrut lebih banyak tenaga pendidik, pemerintah juga perlu memberikan pelatihan dan merancang kurikulum yang sesuai. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kantor Promosi Pendidikan Bilingual telah didirikan sejak tahun 2019 di Kota Taipei.
Belajar dari kebijakan bilingual Singapura yang mendorong warga Singapura untuk menjadi fasih dalam bahasa Inggris dan bahasa ibu etnis masing-masing, bilingualisme dapat membawa perubahan pada budaya dan perspektif masyarakat kota terhadap dunia. Di masa depan, budaya sosial atau budaya politik Taiwan kemungkinan besar pun akan disesuaikan karena penerapan pendidikan bilingual.
