Untuk mempromosikan pertukaran timbal balik di antara imigran baru dan meningkatkan solidaritas masyarakat, Asosiasi Imigran Baru Xingang Kabupaten Chiayi mengadakan "Kompetisi Pertukaran Masakan Eksotis" di pusat kegiatan masyarakat, menarik imigran baru dari Vietnam, Indonesia, Tiongkok, dan tempat lain untuk berpartisipasi. Tim Layanan Khusus Departemen Imigrasi juga hadir untuk mempromosikan proyek, dan memperkuat kerja sama antara sektor publik dan swasta dalam melayani imigran baru.
Dalam kompetisi pertukaran, Lin Qiuhui, seorang imigran baru dari Fujian, menggunakan daging babi domestik Taiwan untuk membuat bacon, lalu menggorengnya dengan cepat untuk menyajikan hidangan asli kampung halaman "Hakka bacon".
Artikel Lainnya : Taipei Diakui oleh Indeks Pariwisata Muslim Global, Kota Taipei Mempromosikan Pariwisata di Malaysia
Muyani dan Chen Huiling yang berasal dari Indonesia menyiapkan kelezatan makanan khas Indonesia, Soto.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Yang paling membuat juri dan publik kagum adalah Mu Yani dan Chen Huiling, imigran baru asal Indonesia, membawakan makanan khas Indonesia "Soto Ayam" yang ditumbuk dengan berbagai bumbu, ditumis, lalu ditambah dengan kunyit, semangkuk soto dengan rasa dan bumbu yang kaya, bisa dimakan dengan mie ataupun nasi.
Acara berlangsung meriah dan menghadirkan berbagai hidangan eksotis yang lezat.
(Sumber foto : Departemen Imigrasi)
Direktur Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi mengatakan bahwa Departemen Imigrasi selalu berkomitmen untuk mempromosikan multikulturalisme, sehingga melalui kompetisi pertukaran masakan asing, imigran baru dapat menggabungkan budaya kampung halaman mereka dan semangat lokal Taiwan untuk menunjukkan hidangan yang lezat dan unik. Pada saat yang sama, juga membangun jembatan persahabatan untuk bersama-sama mendorong perkembangan multikulturalisme dan industry.