:::

Gedung Opera Sydney terlihat samar-samar akibat selimut kabut kebakaran hutan dan lahan di Negara Bagian New South Wales, Australia, Selasa

 

Asap kebakaran hutan menyelimuti kota Sydney, Australia, beberapa hari terakhir ini. Kabut tebal di beberapa tempat mencapai hingga 11 kali lebih buruk dari level kabut asap yang dianggap ”berbahaya” sehingga memicu alarm kebakaran.

Layanan feri, mulai Selasa pun dihentikan. Dari kejauhan, Gedung Opera House, landmark kota Sydney, tak lagi tampak dan menghilang di balik kabut asap tersebut.

Titik api yang terletak 60 kilometer dari Sydney tersebut telah menghancurkan wilayah kering di barat laut Sydney dan mengirimkan kabut asap berbahaya yang melintasi wilayah timur Australia dan Pasifik. Gambar satelit menunjukkan kabut asap itu bisa mencapai sejauh lebih dari 2.000 kilometer ke Selandia Baru.

Beberapa feri bersandar di Circular Quay setelah layanan transportasi laut dihentikan akibat kabut asap kebakaran hutan semakin parah di Sydney, Australia, 10 Desember 2019

 

Beberapa feri komuter di Sydney juga berhenti beroperasi karena asap tebal. Akibat kabut tebal itu, anak-anak sekolah tetap berada di dalam kelas saat istirahat. Mereka dipulangkan lebih awal karena tingkat polusi udara melonjak jauh dan berada dalam kondisi berbahaya.

Sydney yang berpopulasi lebih dari lima juta orang tersebut dikenal sebagai kota yang langitnya biru cerah. Namun, kini Sydney dikepung kabut asap dan abu selama lebih dari dua minggu. Kabut asap itu telah mengubah langit siang menjadi oranye dengan visibilitas yang gelap. Para penumpang komuter pun memakai masker pernafasan untuk bertahan.

Kebakaran hutan biasa terjadi di musim panas yang kering di Australia. Namun, kebakaran hutan kali ini lebih parah dan terjadi lebih awal. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Para ahli mengatakan, perubahan iklim telah membuat semak belukar menjadi kering dan mudah terbakar. Pihak berwenang melaporkan, lebih dari 50 kebakaran hutan terutama terjadi di wilayah New South Wales utara.

Petugas Rural Fire servis (RFS), NSW Fire dan Rescue, National Parks dan Wildlife servis (NPWS), dan warga setempat berusaha memadam api kebakaran hutan dan lahan yang mendekati properti di dekat Kioloa, Australia, 3 Desember 2019.

Direktur Kesehatan Lingkungan Pemerintah Negara Bagian New South Wales Richard Broome mengatakan, periode asap selama sebulan terakhir ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi seperti ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Broome mengatakan, banyak orang mengalami iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Mereka yang sebelumnya kesehatannya kurang bagus, anak-anak kecil, serta orang tua, menghadapi risiko khusus.

Data Pemerintah Australia menunjukkan bahwa indeks kualitas udara Sydney di beberapa tempat di kota itu pada Selasa kemarin berada pada 11 kali lipat dari ambang batas yang dianggap berbahaya. Wali Kota Hawkesbury Barry Calvert mengatakan, meskipun tidak ada perintah evakuasi resmi dari pemerintah, banyak penduduk setempat di daerah yang terancam memutuskan meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke tempat yang aman.

 

Dikutip:Kompas

1

2

3

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading