Karena pandemi COVID-19, program "Duta Besar Pemuda Pertanian ke Negara-negara Asia Selatan" yang telah dihentikan selama 3 tahun kini kembali diadakan. Tahun ini, 24 duta besar pemuda pertanian akan dikirim untuk berinteraksi dengan Indonesia dan Filipina. Wakil Menteri Luar Negeri Taiwan, Tian Zhong Guang, mengatakan bahwa Indonesia dan Filipina memiliki hubungan pertanian yang erat dengan Taiwan dan berharap kunjungan duta besar pemuda pertanian ini dapat memperdalam pertukaran talenta pertanian bilateral.
Delegasi Duta Pemuda Pertanian tahun ini akan berangkat ke Indonesia dan Filipina.
(Sumber foto : Kementerian Luar Negeri)
Kementerian Luar Negeri menekankan bahwa tahun ini mereka akan mengatur duta besar pemuda pertanian untuk mengunjungi secara langsung perkembangan dan peluang bisnis pertanian di Indonesia dan Filipina, mengunjungi industri terkait pertanian, perikanan, dan peternakan di lokasi, dan berinteraksi dengan para profesional, pejabat pemerintah, dan akademisi setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman generasi baru pertanian Taiwan tentang negara-negara di Asia Selatan dan meningkatkan hubungan kerja sama pertanian bilateral antara Taiwan dengan Indonesia dan Filipina.
Selain itu, Wakil Menteri Luar Negeri juga menyebutkan bahwa selain menandatangani perjanjian pertanian dan memorandum of understanding dengan Indonesia dan Filipina, Taiwan juga memiliki proyek kerjasama kunci, seperti "Proyek Daerah Demonstrasi Pertanian Karawang" yang dikerjakan bersama dengan Indonesia. Dia berharap kunjungan duta besar pemuda pertanian ke Indonesia dan Filipina ini dapat memperdalam pertukaran talenta pertanian bilateral dan memastikan generasi baru pertanian Taiwan sejalan dengan standar internasional.
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, program Duta Besar Pemuda Pertanian ke Negara-negara Asia Selatan telah mengirim total 90 pemuda dengan latar belakang pertanian untuk berinteraksi dan belajar di Filipina, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan India. Karena pandemi, program ini sempat ditunda, dan kini, setelah 3 tahun, program ini dilanjutkan. Rencananya, dalam dua bulan ke depan, duta besar pemuda akan dikirim ke Filipina dan Indonesia untuk kunjungan lapangan dan interaksi mendalam selama 7 hari.
Artikel lainnya : Subsidi NT$ 6000 dari Pemerintah Berakhir Hingga Akhir Oktober!
