:::

Rakyat Indonesia memanggil BJ Habibie menjadi Eyang Negeri

Rakyat Indonesia memanggil BJ Habibie menjadi Eyang Negeri

Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie telah berpulang. Namun spirit dan teladan perihal cinta sejati terus melekat di benak masyarakat Indonesia. Rakyat Indonesia memanggil BJ Habibie eyang, bukan bapak.

Putra BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, rupanya menyadari ayahnya dijadikan eyang oleh rakyat Indonesia.
Pertama, keluarga besar tak keberatan jika BJ Habibie disebut Eyangnya bangsa Indonesia. “Bapak mencoba dekat dengan anak muda. Bapak menjadi eyang bagi bangsa Indonesia. Semua orang menyebutnya eyang.
Saya sendiri sering memanggilnya Eyang karena mengikuti kebiasaan banyak orang, padahal saya, kan anak kandungnya. Lucu juga, sih,” beber Ilham Akbar Habibie di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
dia melanjutkan. BJ Habibie sejak awal memang ingin meminimalkan jarak dengan rakyat Indonesia, khususnya generasi muda. “Jadi semua orang boleh memanggil Bapak saya eyang,” imbuhnya.
Rupanya, BJ Habibie punya peraturan di kediamannya. Cucu tertua usianya 42 tahun yakni Melanie Subono, sepupu Ilham Akbar Habibie. Usia Melanie Subono kemudian dijadikan patokan di keluarga besar.
“Semua yang usianya 42 tahun ke bawah boleh memanggil Bapak saya eyang. Dan saya mendukung keputusan Bapak untuk senantiasa dekat dengan masyarakat Indonesia,” urai pria kelahiran 16 Mei 1963 ini.
Ilham Akbar Habibie menambahkan, semasa hidupnya, BJ Habibie dikenal dekat dengan para cucu.

Sangat dekat, meski lokasi para cucu sedang berjauhan. Anak saya yang pertama, Nadia, kuliah di Amerika Serikat, lalu Inggris dan pernah kerja di Inggris juga. Yang bungsu, Tiffany masih SMA. Saat ini sekolah di Jakarta. dia mau kuliah di Jerman. Eyang Habibie senang karena ada cucu yang menyusul jejaknya ke Jerman. Kalau Pasha sejak SMA sudah di Amerika,” Ilham Akbar Habibie mengakhiri perbincangan.

 

Dikutip dari : BeritaLiputanEnam

Presiden BJ Habibie didampingi istrinya Ainun Habibie melambaikan tangan kepada wartawan saat tiba di pusat perbelanjaan yang hancur akibat gelombang kekerasan di Chinatown, Jakarta, 26 Mei 1998. Habibie meninggal pada usia 83 tahun akibat gagal jantung dan menua. ( Photo/Kemal Jufri/Beritaliputanenam)

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading