Kantor Layanan Imigrasi di Kabupaten Miaoli, dalam upaya untuk memperkenalkan keindahan budaya Indonesia kepada imigran baru, khususnya mengadakan acara seminar budaya berjudul "Keindahan Batik Indonesia". Mereka mengundang seorang instruktur berkebangsaan Indonesia untuk memperkenalkan 10 item pakaian, syal, dan tas yang dibuat menggunakan teknik pewarnaan biru Hakka dan batik Indonesia. Dengan keterampilan yang luar biasa, para peserta diajak untuk melihat dunia dengan cara baru, dan mereka juga dipandu untuk membuat karya batik sendiri, mengalami keindahan warisan budaya dunia.
Selama seminar, instruktur berkebangsaan Indonesia menjelaskan perbedaan antara pewarnaan biru Hakka yang menggunakan pewarna alami dan teknik batik Indonesia, yang melibatkan penggunaan lilin lebah yang dioleskan pada kain sebelum dicelup. Bagian yang tidak terkena lilin akan menyerap warna, dan kemudian lilin dihapus dengan air panas. Proses ini diulang untuk mencetak berbagai warna, menghasilkan karya yang indah. Teknik batik Indonesia yang kompleks dan halus ini pada tahun 2009 telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Sebagai pengakuan lebih lanjut, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober setiap tahunnya sebagai "Hari Batik Indonesia".
Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober setiap tahunnya sebagai "Hari Batik Indonesia".
(Sumber foto : Facebook Taiwan di Indonesia)
Seorang imigran yang berasal dari Indonesia, menyatakan bahwa selain terkejut mengetahui Taiwan memiliki teknik pewarnaan biru, dia juga senang dapat berinteraksi dengan teknik pewarnaan kain tradisional dari tanah airnya di Taiwan, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengenal tradisi budaya Indonesia.
Artikel lainnya : Nikmati Liburan Pertengahan Musim Gugur dengan Festival Taitung Blue Ocean Daily
