:::

Made Sukariawan pria asal Ubud, Bali, Indonesia dan Hong Ling-fang asal Taiwan. Kedua nya bertemu untuk pertama kalinya saat mereka bekerja di Club Med International Resort Bali pada tahun 1999. Dari Bali, Malaysia, Jepang dan Maladewa, Tsunami Asia Selatan di pulai Phuket pun telah mereka lewati dan Bersama-sama saling mendukung sampai pada tahun 2008 mereka memutuskan untuk menikah dan menetap di Taiwan.

Made telah melepaskan pekerjaan tetapnya di Club Med dan mengikuti istrinya Lingfang ke Taiwan. Dengan ilmu berbahasa Mandarin yang nol, ia secara paksa harus menghafal lebih dari 600 pertanyaan arkeologi Mandarin dan berpartisipasi dalam kualifikasi koki tingkat-C yang berbahasa mandarin. Namun hasil tes nya mencetak 89 poin dan pengawas pun berdiri sambil bertepuk tangan.

Lingfang, yang bekerja sebagai senior di sebuah perusahaan asing, mendapatkan tawaran ke Shanghai untuk di promosikan namun ia menolak nya dan memutuskan menemani Made mengukir kayu dan membantu Made yang berkerja sebagai seniman kayu di Taiwan.

Inspirasi ukiran kayu Made berada di Taiwan. Saat bersama dengan para relawan stasiun daur ulang, Saat mengobrol dengan anggota tim perlindungan lingkungan dan relawan di pembersihan pantai, belajar berbahasa mandarin. Ia berkata bahwa dirinya memadukan sentuhan dan cinta manusia Taiwan, baru lah menemukan inspirasi serta kreasi di ujung jari dia.

 

Made mengikuti lomba mengukir kayu di Taiwan pada tahun 2019. Hasil karya nya ialah patung kuil tradisional di Taiwan, ia bisa menunjukkan pesona cinta dan vitalitas yang dapat membuat semua kagumi para penyelenggara dan dunia seni.

Karena cinta, seniman pendatang baru Indonesia Made yang datang ke Taiwan memiliki karya seni ukir kayu yang inklusif dengan pandangan internasional dan multietnis yang telah menarik perhatian dari kalangan seni dan budaya. Undangan untuk berpartisipasi dalam sebuah pameran terus bermunculan. Salah satu nya Upacara pembukaan "Bali Under the Sculptor 2021" di Pusat Kota Taichung Dadun pada 10 April. Dipameran tersebut dihadiri beberapa penduduk baru Taiwan, penari kontemporer ternama Isaac Lim dari Teater Nasional Malaysia, musisi terkenal Bali Yang Shuwen (Budana Aswin), dan penampilan gemilang membuat upacara pembukaan pameran pahatan kayu ini seutuhnya bergaya nuansa Bali.

Pusat Kebudayaan kota Taichung Dadun "Bali Under the Carving Knife 2021" akan dipamerkan hingga 28 April. Pada saat yang sama, Made akan memamerkan ukiran nya bernama "Pameran Tunggal Ukir Kayu Miracle-Made" di Museum Ukiran Kayu Sanyi hingga tanggal 23 Mei.

Pusat Kebudayaan Dadun Kota Taichung

 Museum Ukiran Kayu Sanyi

Alamat: No. 88, Kota Baru Guangsheng, Desa Guangsheng, Distrik Sanyi, Kota Miaoli

transportasi:

(1) Setelah naik kereta ke "Stasiun Sanyi", pindah ke taksi atau berjalan kaki

(2) Setelah naik kereta ke "Stasiun Miaoli", transfer ke Bus Hsinchu ke "Stasiun Utama Sanyi" dan jalan kaki

 Pusat Kebudayaan Dadun Kota Taichung

Alamat: No.600 Yingcai Road, West District, Kota Taichung

tra:

(1) Naik kereta ke "Stasiun Taichung", lalu transfer ke Taichung Bus 71, Ubus Bus 75 ke "Art Museum (Wuquan West Road)", atau semua Bus 5 ke "Dadun Cultural Center (Wuquan Road)"

(2) Naik kereta kecepatan tinggi (HSR) ke "Stasiun Taichung", lalu transfer ke bus antar-jemput kereta berkecepatan tinggi gratis ke "Stasiun Tuku"

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading