:::

Taiwan FactCheck Center dan LSM Hilangkan Informasi Palsu untuk Masyarakat Indonesia di Taiwan

Taiwan FactCheck Center, Nanyang Taiwan Sisters Association dan anggota "MAFINDO" terhubung dari Taiwan dan Indonesia pada 7 Februari untuk membahas rencana kerja sama pada tahun 2023.  Sumber foto : Taiwan FactCheck Center
Taiwan FactCheck Center, Nanyang Taiwan Sisters Association dan anggota "MAFINDO" terhubung dari Taiwan dan Indonesia pada 7 Februari untuk membahas rencana kerja sama pada tahun 2023. Sumber foto : Taiwan FactCheck Center
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

[Berita Global Untuk Penduduk Baru]  Pusat Pemeriksa Fakta Taiwan dan organisasi pemeriksa fakta Indonesia "MAFINDO", bekerja sama dengan Nanyang Taiwan Sisters Association, telah meluncurkan serangkaian kegiatan promosi literasi media dan pemeriksaan fakta tahun ini untuk membantu teman-teman Indonesia di Taiwan untuk menyelesaikan masalah disebabkan oleh hambatan bahasa dan banyak informasi palsu (Hoax).

Ada sekitar 250.000 orang Indonesia yang tinggal di Taiwan, namun karena perbedaan bahasa, mereka relatif memilki hambatan dalam memperoleh informasi, sehingga lebih rentan menjadi korban informasi palsu. Taiwan Fact Check Center merupakan perusahaan patungan antara Taiwan Quality News Asosiasi dan Media Taiwan The Observation Education Foundation didirikan bersama pada tahun 2018 dan disertifikasi oleh International Fact-Checking Alliance Nama organisasi pemeriksa fakta Indonesia "MAFINDO" adalah singkatan dari "Grup Anti Penipuan dan Fitnah Indonesia", secara resmi didirikan pada November 2016 sebagai organisasi nirlaba pengecekan fakta, memerangi misinformasi melalui berbagai saluran seperti pengecekan fakta dan mempromosikan literasi media.

Artikel Lainnya : Taiwan dan Indonesia Menandatangani "Program Magang untuk Petani Muda Indonesia di Pertanian dan Agribisnis Taiwan"

Logo Taiwan FactCheck Center.

Sumber foto : Situs web Taiwan FactCheck Center

 

Logo MAFINDO.

Sumber foto : Situs web MAFINDO

Xia Xiaojuan, pendiri Nanyang Sisters Association dan seorang profesor di Institute of Social Work di National Chengchi University, mengatakan “Identitas orang Indonesia di Taiwan secara kasar dapat dibagi menjadi imigran baru di Taiwan, pekerja migran Indonesia, dan pelajar Indonesia. Setiap kelompok etnis menghadapi masalah yang berbeda, seperti pekerjaan dan tempat tinggal dan informasi palsu terkait lainnya”.

Septiaji Eko Nugroho, pendiri dan ketua MAFINDO mengatakan bahwa, “Ini adalah pertama kalinya organisasi tersebut mempromosikan literasi media dan pengecekan fakta kepada orang Indonesia di luar negeri, kecuali bahwa masyarakat Indonesia di Taiwan rentan terhadap informasi palsu. Warga dan pekerja migran seringkali tertipu oleh oknum-oknum yang salah mengira bahwa mereka perlu membayar biaya untuk melindungi keselamatan kerabatnya di Taiwan”.

Artikel Lainnya : Imigran Baru Asal Indonesia " Membutuhkan 17 Tahun Untuk Menjadi Guru Bahasa Inggris" Guo Yishan Mengabdikan Dirinya Untuk Pendidikan Taiwan

Logo Acara 「移?老娘開新房節目yí? lǎo niáng kāi xīn fáng」

 

Berita Populer

回到頁首icon
Loading