:::

Pada tahun 2021, siswa SMP Liou Jia membuat film mikro bertajuk “Heart to Heart” (將心比心) dan mendapatkan juara pertama kategori SMP dari lomba fotografi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan.

Siswa SMP Liou Jia Kabupaten Chiayi telah berpartisipasi dalam “Program Membangun Impian untuk Imigran Baru dan Anak-anak mereka” yang diluncurkan oleh Badan Imigrasi Nasional (NIA) dan menerima penghargaan dalam program tersebut selama dua tahun berturut-turut.

Guru seni di SMP Liou Jia, Hong Wei Zhen menyebutkan, sepertiga siswa di SMP Liou Jia adalah anak-anak penduduk baru. Menurut Hong, sangat berarti bagi MOE meluncurkan program ini bagi anak-anak pendatang baru. Melalui program ini, mahasiswa dapat menggali identitas diri dan mewujudkan impiannya.

Heart to Heart adalah film yang menggambarkan kisah sekelompok siswa yang membantu siswa penyandang cacat. Pada awalnya siswa penyandang cacat diasingkan dari siswa lainnya. Namun setelah saling memahami, semua siswa bekerja sebagai kelompok. Akhirnya, mereka menjadi juara pertama dalam sebuah kompetisi.

Ceritanya terinspirasi dari kisah nyata. Para siswa SMP Liou Jia memutuskan untuk merekam cerita ini untuk mengingatkan orang-orang tentang pentingnya menunjukkan belas kasih kepada orang lain.

Reporter NIA Global News mewawancarai dua mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan film tersebut. Kedua siswanya, Xiao Jia Yi dan Huang Bo Yu sama-sama anak imigran baru.

Xiao Jia Yi adalah fotografer film tersebut. Xiao bilang dia punya pengalaman yang menyenangkan. Ini adalah pertama kalinya dia merekam video dengan GroPro, dia biasa merekam video dengan ponsel. Dia menerima banyak bantuan dari guru dan teman-teman sekolahnya, mereka mengajarinya banyak teknik pembuatan film. Dan melalui pengalaman ini, dia mulai semakin tertarik pada film. Xiao menyebutkan bahwa dia berharap menjadi fotografer di masa depan.

Huang Bo Yu adalah salah satu karakter utama dalam film tersebut. Perannya awalnya tidak bersahabat dengan teman sekelas penyandang cacat, tetapi kemudian memahami kesulitan teman sekelas penyandang cacat tersebut. Untuk memahami karakternya, Huang mencari banyak karakter serupa dalam film dan mempelajari bagaimana mereka mengekspresikan karakternya. Huang menyebutkan alasan mengapa dia memainkan peran ini adalah karena guru memintanya untuk memainkan peran tersebut, dia pikir itu menyenangkan sehingga menerima undangan tersebut.

Selain kursus sekolah, Sekolah Menengah Pertama Liou Jia Kabupaten Chiayi juga menyelenggarakan banyak kegiatan. Sekolah sangat menghargai proyek pembuatan film mikro. Banyak siswa mengembangkan minat yang besar dalam pembuatan film setelah program tersebut. Reporter NIA Global News  percaya bahwa para siswa yang berpartisipasi dalam program ini dapat bekerja di bidang perfilman yang brilian di masa mendatang.

 

 

Berita Populer

回到頁首icon
Loading