Dalam sepuluh tahun terakhir, isu kursi untuk semua di alat transportasi umum terus menjadi kontroversi di Taiwan. Perusahaan MRT Taiwan juga menegaskan bahwa mereka telah menerapkan konsep "kursi prioritas" mengajak masyarakat untuk memberikan prioritas kepada lansia dan ibu hamil. Namun, siapa pun yang membutuhkannya juga dapat menggunakan kursi tersebut.
Konsep kursi prioritas pertama kali muncul di Eropa Utara dan telah menyebar ke negara-negara Asia seperti Jepang, Korea, dan Taiwan. Di Jepang, orang biasanya menolak ketika ditawari kursi karena mereka tidak ingin merepotkan orang lain. Di Korea, memberi kursi kepada orang tua adalah norma, sehingga sangat jarang bagi anak muda untuk duduk di kursi tersebut. Jika anak muda tidak memberikan kursi kepada orang yang lebih tua, mereka mungkin akan mendapat teguran.
Permasalahan sopan santun tempat duduk juga memiliki budaya yang berbeda di Jepang dan Korea Selatan.
(Sumber foto : Pixabay)
Di Eropa, seperti di Prancis, pendekatan mereka berfokus pada individu, sehingga setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang memberi tempat duduk. Di Inggris, budayanya adalah memberikan kursi kepada orang yang paling membutuhkan, tidak peduli masalah usia. Di Amerika Serikat, kehamilan dianggap sebagai kondisi normal, sedangkan anak-anak dianggap sebagai yang paling membutuhkan kursi. Di Australia, budaya memberi kursi mirip dengan Eropa dan Amerika, namun, mereka yang memiliki tiket diskon pelajar harus memberikan kursi mereka kepada penumpang yang membayar penuh.
Kereta bawah tanah di negara-negara Eropa dan Amerika juga memiliki budaya pemberian tempat duduk yang berbeda.
(Sumber foto : Pixabay)
Sementara di Thailand, sebagai negara Buddha, mereka sangat menghormati biksu. Jadi, ketika penumpang bertemu dengan biksu di transportasi umum, mereka akan memberikannya kursi. Simbol kursi prioritas di Thailand juga mencakup simbol yang mewakili biksu.
Sebagai respons terhadap masalah kursi untuk semua di Taiwan, MRT Taipei kembali menekankan bahwa memberikan kursi adalah etika pribadi dan tidak bisa diwajibkan oleh undang-undang. Namun, mereka akan terus mengajak masyarakat melalui pengumuman, poster, dan cara lain untuk memberikan kursi kepada penumpang yang membutuhkannya. Mereka juga menyediakan pin untuk ibu hamil, stiker identifikasi untuk lansia, wanita hamil, orang dengan disabilitas, atau mereka yang merasa tidak enak badan untuk memudahkan penumpang yang membutuhkan tempat duduk.
Artikel lainnya : Taipei MRT Mengeluarkan Kue Nanas "捷運旺來酥" Memungkinkan Wisatawan Menikmati Rasa Baru dari Taipei