:::

Muncul Varian XEC dari COVID-19! 5 Tanya Jawab Faktor Ancaman

Varian COVID-19 XEC secara bertahap menjadi ancaman baru bagi kesehatan masyarakat global. (Gambar/sumber: Heho Health)
Varian COVID-19 XEC secara bertahap menjadi ancaman baru bagi kesehatan masyarakat global. (Gambar/sumber: Heho Health)

Seiring datangnya musim gugur dan musim dingin, varian COVID-19 XEC secara bertahap menjadi ancaman baru bagi kesehatan masyarakat global. Profesor Chen Hsiu-hsi dari Institut Epidemiologi dan Kedokteran Pencegahan di Universitas Nasional Taiwan menunjukkan bahwa varian XEC memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, terutama mempengaruhi kelompok berisiko tinggi seperti lansia, mereka dengan sistem kekebalan rendah, dan penderita penyakit kronis, untuk itu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi langkah-langkah pencegahan seperti sering mencuci tangan dan memakai masker.Gejala varian XEC mirip dengan varian sebelumnya, termasuk batuk, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan diare. (Gambar/sumber: Heho Health)

“Varian XEC”terbentuk dari rekombinasi mutasi strain mutan dari varian COVID-19 KP.3.3 dan KS.1.1. Karena mutasi T22N (diwarisi dari KS.1.1) dan FLuQE (KP.3) yang relatif jarang, varian ini lebih mudah menginfeksi sel dan menghindari deteksi sistem kekebalan tubuh, dengan tingkat penularan yang lebih tinggi daripada varian Omicron asli. Pertama kali terdeteksi di Jerman pada Juni, data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa sejak Agustus, kasus telah ditemukan di lebih dari 15 negara, termasuk Jerman, Inggris, Prancis, Taiwan, dan AS, dengan prevalensi tertinggi di Jerman sebesar 18%.

Gejala klinis varian XEC mirip dengan varian Omicron, dengan pasien sering mengalami demam, sakit tenggorokan, batuk, dan kelelahan. Beberapa kasus juga mengalami kehilangan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, dan diare. Karena tingkat penularannya yang tinggi, varian XEC mungkin menjadi varian utama dalam gelombang pandemi musim gugur dan musim dingin tahun ini. Para ahli medis merekomendasikan agar kelompok berisiko tinggi mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan vaksin flu secara teratur untuk mendapatkan perlindungan ganda dan mengurangi risiko penyakit parah dan rawat inap.Kelompok berisiko tinggi harus mendapatkan vaksin COVID-19 untuk mencapai perlindungan yang optimal. (Gambar/sumber: Heho Health)

Para ahli pencegahan penyakit menekankan bahwa langkah-langkah pencegahan harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memakai masker di tempat umum, sering mencuci tangan, menjaga jarak sosial, dan memperhatikan panduan vaksinasi terbaru untuk mencegah penyebaran pandemi dan melindungi kesehatan diri dan keluarga.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading