:::

Hu Yingyue, Penerjemah Yudisial Profesional Membantu Imigran Baru dalam Menerima Kesetaraan di Hadapan Hukum

Hu Yingyue, imigran baru asal Vietnam, mengabdikan dirinya untuk pekerjaan penerjemahan di Pengadilan Tinggi, membantu teman-teman imigran baru.  (Sumber foto : Hu Yingyue)
Hu Yingyue, imigran baru asal Vietnam, mengabdikan dirinya untuk pekerjaan penerjemahan di Pengadilan Tinggi, membantu teman-teman imigran baru. (Sumber foto : Hu Yingyue)

“Semua orang setara di depan hukum.” Namun, bagi imigran baru dan orang asing di negara asing, begitu mereka menghadapi masalah hukum atau perlu pergi ke pengadilan, bantuan yang paling dibutuhkan adalah keahlian hukum dan penerjemah yudisial yang akurat.

Selain harus mahir dalam keterampilan penerjemahan dwibahasa, “judicial translation” juga harus mampu memahami istilah-istilah hukum dan menerjemahkan istilah-istilah hukum secara utuh ke dalam bahasa yang digunakan oleh para pihak, serta memberikan jasa profesional dari pihak ketiga yang objektif untuk membantu menerjemahkan hukum yang kompleks. Ketentuan Penafsiran pasal tersebut memungkinkan orang asing untuk memahami bahwa orang asing memiliki perlindungan hak asasi manusia atas martabat dan hak di hadapan hukum Taiwan.

Setelah tinggal di Taiwan selama lebih dari 20 tahun, Hu Yingyue telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan.

(Sumber foto : Hu Yingyue)

Hu Yingyue, yang saat ini menjabat sebagai direktur kantor Taoyuan Asosiasi Juru Bahasa Yudisial Taiwan, telah melayani sebagai penerjemah khusus di Pengadilan Tinggi selama lebih dari 15 tahun.

Hu Yingyue, yang datang ke Taiwan dari Vietnam untuk belajar di universitas lebih dari 20 tahun yang lalu, bertemu suaminya yang merupakan orang Taiwan ketika ia belajar sambil bekerja paruh waktu. Ia memutuskan untuk menikah dan tinggal di Taiwan setelah lulus.

Imigran baru Hu Yingyue sangat peduli dengan saudari imigran baru lainnya.

(Sumber foto : Hu Yingyue)

Hu Yingyue mengatakan bahwa 20 tahun yang lalu, kehidupan imigran baru di Taiwan sebenarnya tidak begitu mudah, dan banyak Lembaga yang tidak memiliki penerjemah untuk membantu mereka. Bagi imigran baru untuk mencari pekerjaan di Taiwan itu memiliki kesulitanya tersendiri. Jadi ketika Hu Yingyue mengetahui bahwa Biro Urusan Sosial telah membuka kursus juru bahasa, dia membawa anak-anaknya yang masih kecil ke kursus pelatihan juru bahasa pada akhir pekan, berharap setelah menyelesaikan kursus tersebut, dia memiliki kesempatan untuk membantu saudari-saudari Vietnam di Taiwan dengan menjadi penerjemah.

Untuk meningkatkan kemampuan juru bahasa, Yingyue Hu juga aktif mengikuti kursus pelatihan juru bahasa profesional yang ditawarkan oleh Departemen Imigrasi, kepolisian dan pengadilan tinggi, dan melalui kursus pelatihan juru bahasa di bidang yang lebih profesional, terutama dalam menghadapi kesulitan. Dalam beberapa tahun itu, Hu Yingyue menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mempelajari pengetahuan hukum Taiwan dan Vietnam.

Artikel lainnya : Seorang Imigran Baru Asal Thailand Menceritakan Proses Kewirausahaannya, Mendorong Imigran Baru Untuk Memulai Bisnis Mikro E-Commerce

Setelah bergabung dengan Asosiasi Imigran Baru Kota Taoyuan, ia memiliki lebih banyak kekuatan untuk membantu imigran baru.

(Sumber foto : Hu Yingyue)

Selama bertahun-tahun sebagai juru bahasa pengadilan, kasus kekerasan dalam rumah tangga adalah kasus paling menyentuh Hu Yingyue. Untuk memeriksa dan menyelesaikan kasus dengan cermat, korban kekerasan dalam rumah tangga harus menggambarkan kronologi kejadian dan perasaan mereka yang membuat Hu Yingyue juga merasa sangat berempati. Hu Yingyue mengatakan bahwa di masa-masa awal, banyak suami orang Taiwan yang tidak tahu banyak tentang peraturan hukum. Ketika ada masalah dalam rumah tangga, banyak suami orang Taiwan yang secara sepihak mengira perceraian atau kekerasan adalah cara untuk membiarkan pasangan asing pergi. Ada banyak saudari imigran baru juga memilih untuk bungkam karena mereka tidak memahami hukum dan peraturan yang relevan, enggan memiliki anak, atau khawatir mereka akan dipulangkan ke negara asal mereka setelah perceraian. Oleh karena itu, Hu Yingyue mengimbau para imigran baru untuk berani berbicara ketika menghadapi masalah atau kesulitan, mencari bantuan dari pihak luar, serta memahami hak-hak mereka dan informasi hukum terkait.

Hu Yingyue juga menemukan bahwa banyak imigran baru yang tidak mengetahui bahwa pemerintah Taiwan sebenarnya telah memberikan banyak subsidi dan kursus untuk membantu imigran baru. Untuk membantu imigran baru mengurangi kesenjangan informasi, Hu Yingyue bergabung dengan Asosiasi Imigan Baru Kota Taoyuan dan mengundang para saudari melalui asosiasi. Ia bergabung untuk membantu imigran baru memahami sepenuhnya hak-hak mereka dan bagaimana mendapatkan subsidi, pinjaman, dll. Asosiasi juga mulai memberikan berbagai kursus kewirausahaan, berhasil membantu imigran baru untuk memulai bisnis mereka sendiri dan pengembangan lainnya.

Melalui berbagai kegiatan kursus Asosiasi Imigran Baru Kota Taoyuan, imigran baru dapat berkomunikasi dengan gembira.

(Sumber foto : Hu Yingyue)

Hu Yingyue juga mengimbau imigran baru yang ingin menjadi juru bahasa untuk aktif mengikuti kursus-kursus yang diadakan oleh Departemen Imigrasi atau perkumpulan imigran baru di berbagai tempat, dan yang terpenting adalah mengklarifikasi berbagai hak dan kepentingan, serta jangan ragu untuk bertanya kepada profesional jika ada pertanyaan, dan juga berharap imigran baru yang datang untuk menetap di Taiwan dapat mencoba mengikuti berbagai kursus gratis, mengenal relasi baru, dan berintegrasi di Taiwan.

Artikel lainnya : 7.336 Anak Imigran Baru Mendapatkan Bantuan Beasiswa Dari Departemen Imigrasi

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading