:::

Laporan Khusus Hari Imigrasi Internasional / Murid Indonesia dari Kaoyuan University Mempromosikan Budaya Tradisional Indonesia

Tim pencak silat Indonesia yang diorganisir oleh mahasiswa Indonesia dari Kaoyuan University
Tim pencak silat Indonesia yang diorganisir oleh mahasiswa Indonesia dari Kaoyuan University

Di panggung Festival Migrasi Internasional 2021, ada tim yang kuat dan mengesankan berpakaian hitam tampil keras di atas panggung. Disebut seni bela diri juga bukan, karena ada rasa kefasihan menari selama pawai; Kalau disebut tarian, tetapi ditampilkan dalam aksi pencak silat. Tim ini adalah tim pencak silat Indonesia yang dibentuk oleh mahasiswa Indonesia dari Kaoyuan University dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.

Persaudaraan Setia Hati Terate terdiri atas 14 orang anggota yang sebagian besar dari mereka telah belajar seni bela diri Indonesia di Indonesia, dan kemudian mereka mengadakan latihan sendiri setelah datang ke Taiwan. Keterampilan mereka menarik banyak siswa Indonesia untuk berpartisipasi dan sebelumnya juga ada teman Taiwan yang bergabung. Akan tetapi karena proses belajar yang sulit, mereka kemudian mundur dari tim.

Pada Hari Imigrasi Internasional, mahasiswa dari Kaoyuan University menampilkan seni bela diri Indonesia yang luar biasa. Di barisan depan ada satu-satunya wanita dalam tim

Pada Hari Imigrasi Internasional, mahasiswa dari Kaoyuan University menampilkan seni bela diri Indonesia yang luar biasa. Di barisan depan ada satu-satunya wanita dalam tim

Dari sekelompok lelaki yang kuat ini, ada seorang wanita mungil yang bisa ditemukan di tengah-tengah tim, dia adalah Abelia (阿比莉雅). Abelia telah belajar seni bela diri Indonesia selama lebih dari 3 tahun. Meskipun dia adalah satu-satunya wanita dalam tim, semua pelatihannya sama dengan anak laki-laki. Dia tidak menikmati perlakuan khusus di dalam tim. Selain minatnya sendiri, ia berpikir bahwa ia bisa mewakili Indonesia untuk mempromosikan seni bela diri tradisional Indonesia di Taiwan, dan ia merasa dirinya harus bertanggung jawab akan hal ini.

Terlihat seperti pertunjukan pencak silat, tetapi juga menampilkan irama tarian, ini adalah ekspresi budaya yang unik dari seni bela diri Indonesia.

Terlihat seperti pertunjukan pencak silat, tetapi juga menampilkan irama tarian, ini adalah ekspresi budaya yang unik dari seni bela diri Indonesia.

Ma Qidu adalah salah satu anggota tim. Ia telah mempelajari seni bela diri Indonesia selama lebih dari 3 tahun. Awalnya, ia belajar karena minatnya. Semakin belajar, semakin pula ia suka akan hal ini sehingga ia berlatih sendiri. Ia telah berkali-kali mengikuti kompetisi pencak silat Indonesia, bahkan setelah lulus nanti ia akan kembali bersekolah untuk mengajari adik-adiknya belajar pencak silat Indonesia.

Ma Qidu telah beberapa kali mengikuti kompetisi pencak silat Indonesia. Sumber: Ma Qidu

Ma Qidu telah beberapa kali mengikuti kompetisi pencak silat Indonesia. Sumber: Ma Qidu

Pencak Silat yang telah diikutsertakan dalam Asian Games 2018 merupakan seni bela diri tradisional dari Indonesia dan Kepulauan Melayu yang diharapkan dapat diikutsertakan dalam Olimpiade 2024. Pencak Silat berarti "pertarungan yang cerdik" yang berasal dari Sumatra dan Jawa. Dibandingkan dengan pencak silat Asia lainnya, keunikan pencak silat Indonesia terletak pada konotasi budayanya, tidak hanya bela diri, tetapi juga dapat disajikan dalam gaya tarian ketika dimainkan dengan alat musik tradisional.

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading