Seiring dimulainya semester baru, universitas dan perguruan tinggi di seluruh Taiwan secara aktif membantu mahasiswa internasional untuk beradaptasi dengan kehidupan kampus. Baru-baru ini, Stasiun Layanan Kota Taipei dari Ditjen Imigrasi diundang untuk menghadiri lokakarya orientasi mahasiswa baru internasional di Universitas Nasional Taiwan dan Universitas Sains & Teknologi Taipei. Fokus lokakarya ini adalah untuk menyampaikan informasi penting tentang undang-undang tinggal di Taiwan dan pencegahan perdagangan manusia, membantu mahasiswa memahami hak tinggal mereka dan berintegrasi dengan kehidupan di Taiwan, yang mendapat tanggapan antusias.
Xu Zi-heng, seorang mahasiswa baru dari Malaysia di Universitas Nasional Taiwan, menyampaikan bahwa ia memilih belajar di Taiwan karena lingkungan akademik yang terbuka, memberikan lebih banyak ruang bagi mahasiswa untuk berkembang. Melalui lokakarya orientasi ini, tidak hanya ia menjalin pertemanan dengan mahasiswa dari berbagai negara, tetapi juga terkesan dengan keragaman budaya Taiwan dan kenyamanan hidupnya, merasa bahwa kualitas hidup di sini tinggi dan nyaman.
Nguyen Minh Duy, seorang mahasiswa asal Vietnam di Universitas Sains & Teknologi Taipei, berbagi bahwa ia memilih belajar di Taiwan untuk mempelajari bahasa Mandarin, setelah mendengar tentang kebijakan Taiwan ramah bagi mahasiswa asing dan program beasiswanya. Ia telah tinggal di Taiwan selama enam tahun dan fasih berbahasa Mandarin. Tahun ini, ia diterima di program magister Teknik dan Manajemen di Universitas Teknologi Taipei, dan ia berencana untuk mengajukan Kartu Emas Pekerjaan untuk tinggal dan mengembangkan karier di Taiwan. Ia menggambarkan Taiwan sebagai "zona nyamannya" dan berharap untuk mengajukan status tinggal permanen di masa depan untuk tinggal di Taiwan dalam jangka panjang.Nguyen Minh Duy, mahasiswa asal Vietnam di Universitas Sains & Teknologi Taipei, berencana mengajukan Kartu Emas Pekerjaan untuk bekerja dan tinggal di Taiwan (Gambar/sumber: Situs Web Ditjen Imigrasi)
Petugas imigrasi Zhao Xiang-yi memperkenalkan peraturan terkait tinggalnya mahasiswa internasional di Taiwan, menjelaskan bahwa aplikasi untuk tinggal sebagai mahasiswa kini dapat diproses sepenuhnya secara online, membuat prosesnya lebih nyaman dan cepat. Menurut amandemen Undang-Undang Imigrasi, mahasiswa dapat mengajukan perpanjangan izin tinggal dalam waktu tiga bulan sebelum masa berlakunya habis, dengan denda keterlambatan yang telah dinaikkan menjadi NT$10.000 hingga NT$50.000. Masa tinggal maksimum di Taiwan dapat diperpanjang hingga tujuh tahun. Selain itu, mahasiswa asing yang ingin bekerja harus mengajukan izin kerja, dengan batas waktu bekerja maksimal 20 jam per minggu selama masa perkuliahan (tidak termasuk liburan musim panas dan musim dingin), dan pekerjaan ilegal dilarang.Petugas imigrasi dari Ditjen Imigrasi, Zhao Xiang-yi memberikan penjelasan peraturan terkait izin tinggal bagi pelajar asing di Taiwan (Gambar/sumber: Situs Web Ditjen Imigrasi)