:::

雙語新聞— Ahmad Munjizun 曾在龍目島當牧馬人,後來在美國獲得博士學位Ahmad Munjizun, Berawal dari Penggembala Kuda, Sekarang Berhasil Meraih Gelar PhD di Amerika

Ahmad Munjizun 曾在龍目島當牧馬人,後來在美國獲得博士學位  (圖/Lombok Insider)  Ahmad Munjizun, Berawal dari Penggembala Kuda, Sekarang Berhasil Meraih Gelar PhD di Amerika.  (Sumber foto : Lombok Insider)
Ahmad Munjizun 曾在龍目島當牧馬人,後來在美國獲得博士學位 (圖/Lombok Insider) Ahmad Munjizun, Berawal dari Penggembala Kuda, Sekarang Berhasil Meraih Gelar PhD di Amerika. (Sumber foto : Lombok Insider)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

一位來自西努沙登加拉龍目島的年輕人Ahmad Munjizun,最近受到了民眾的關注,因為他在美國北卡羅來納州立大學獲得了博士學位。他曾是龍目島的牧馬人,而在不斷努力之下,他成功翻轉了自己的命運。

延伸閱讀:移民署花蓮辦講座邀請新住民夫妻互訴愛意

Seorang pemuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Ahmad Munjizun belakangan ini menjadi sorotan warga dan menuai banyak pujian. Ia meraih gelar doktor dari North Carolina State University, Amerika Serikat. Dulu, ia merupakan seorang penggembala kuda di Lombok. Namun, kini nasibnya sudah berubah drastis, dan merupakan buah dari kerja kerasnya.

Artikel Lainnya : Departemen Imigrasi Hualian Mengadakan Acara Untuk Pasangan Keluarga Imigran Baru

Ahmad在北卡羅來納州立大學發表畢業演講的影片,也在社群媒體上流傳。 他在演講的開頭提到,他來自印尼一個叫做龍目島的小島。他是飼養小馬和奶牛長大的孩子,也有自信有朝一日能成為一位博士。

Ahmad坦承,他原先並不會說英語,但透過努力和堅持,最終還是獲得博士學位。他還說,他在美國沒有家人,只有待他如家人的朋友。說到這裡,他一邊流著眼淚,一邊感謝這些朋友,在他失落時提供了「肩膀」讓他哭泣。

延伸閱讀:屏東雙層觀光巴士 帶領遊客暢遊屏東185縣道風光

Video saat Ahmad memberi pidato kelulusan dari North Carolina State University pun beredar di media sosial. Ia memperkenalkan diri di pembukaan pidatonya, dan menjelaskan bahwa ia merupakan seorang pria yang berasal dari sebuah pulau kecil di Indonesia bernama Lombok. Ia juga menjelaskan bahwa ia merupakan anak yang tumbuh memelihara binatang, kuda poni dan sapi, dan mengira akan dapat menjadi seorang doktor suatu saat dalam hidupnya.

Ahmad mengaku, pada awalnya ia juga tidak bisa berbahasa inggris. Namun, karena kegigihan dan kerja kerasnya, ia berhasil mendapatkan gelar doktor yang tidak disangka-sangka. Ia juga bercerita bahwa dirinya tak memiliki siapa-siapa di Amerika kecuali teman yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Sambil menitikkan air mata, Ahmad mengatakan terima kasih kepada teman-temannya yang sudah menyediakan “pundak” untuk menangis saat dirinya sedang down.

Artikel Lainnya : Bus Pariwisata Bertingkat Pingtung Membawa Wisatawan Menikmati Pemandangan Pingtung

Berita Populer

回到頁首icon
Loading