【Berita Global untuk Penduduk Baru】Diterjemahkan oleh／Steven
Pada 9 Februari, seorang anak Malaysia berusia 21 bulan dengan leukemia telah berhasil pulih setelah menjalani perawatan selama setahun di Rumah Sakit Umum Veteran Taichung, dan dia akan segera pulang bersama keluarganya, kata rumah sakit tersebut pada hari Senin.
Ng Zi Heng didiagnosis menderita leukemia limfoblastik akut ketika dia berusia delapan minggu, setelah orang tuanya merasakan ada benjolan di dekat perutnya, menurut ibunya.
"Kami diberitahu bahwa kesempatan hidup Zi Heng sangat rendah karena dia masih sangat muda. Sangat sulit untuk menerimanya," kata ibunya.
Dia mulai menerima kemoterapi di Malaysia, tetapi menderita infeksi berulang dan kanker tetap kambuh. Pada satu poin, dokter bahkan menasihati orang tuanya untuk menyerah dalam merawat anak tersebut, tetapi mereka menolak.
Berita lainnya : Penyedia layanan publik di Indonesia mulai melakukan vaksinasi, Penolakan Vaksinasi akan dihukum
Ibu Zi Heng berkata dia meminta saudara perempuannya yang tinggal di Taiwan tengah untuk melihat apakah komunitas perawatan kesehatan di Taiwan dapat membantu.
Berdasarkan rekomendasi saudari tersebut, ibu Zi Heng mengirim email ke Rumah Sakit Umum Veteran Taichung, dan dia juga menghubungi rumah sakit di Amerika Serikat dan Singapura.
Satu-satunya tanggapan positif yang dia terima adalah dari dokter Huang Fang-liang (黃芳亮), kepala Hematologi dan Onkologi di Pusat Medis Anak rumah sakit Taichung, yang mengusulkan rencana perawatan.
Melalui sebuah badan amal Malaysia, keluarga tersebut dapat mengumpulkan NT $ 5 juta (US $ 176.930) dalam dua hari untuk menutupi perkiraan biaya perawatan Zi Heng, dan keluarga tersebut tiba di Taiwan pada November 2019.
Meskipun bocah itu menderita komplikasi yang mengancam nyawa setelah transplantasi dan dimasukkan ke unit perawatan intensif, dia akhirnya sembuh. Tubuhnya tidak lagi menolak transplantasi dan bebas kanker, kata Huang.
Menyaksikan Zi Heng datang jauh dari kampung halaman sangat mengharukan, kata Huang, terutama mengingat betapa kritisnya situasinya pada saat itu, dan dia sekarang akan dapat kembali ke Malaysia bersama keluarganya pada bulan Maret.
