Pasar saham dan obligasi Indonesia masih menarik meskipun ekonomi global melambat saat ini, kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha.
"Pasar saham dan obligasi Indonesia masih menawarkan potensi investasi yang sangat menarik, walaupun kondisi global saat ini masih dipenuhi oleh berbagai dinamika yang ada," ujar Dimas dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, 26 Juli 2019.
Menurut Dimas, di tengah pelambatan ekonomi global yang terjadi saat ini, Indonesia lebih terlindungi karena struktur ekonomi Indonesia tidak tergantung kepada ekspor. "Berbeda dengan negara tetangga kita yang sangat mengandalkan ekspor untuk pertumbuhan ekonominya," katanya.
Kemudian, faktor berikutnya adalah potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Jadi tidak hanya bank sentral global saja yang berencana menurunkan suku bunga tahun ini, ia juga melihat potensi bahwa di tahun ini Bank Indonesia akan mulai menurunkan suku bunganya.
Tahun lalu Bank Indonesia sangat agresif menaikkan suku bunga hingga enam kali untuk menjaga stabilitas rupiah dan juga untuk mengikuti kenaikan suku bunga yang terjadi AS. Tahun ini rupiah sudah bergerak di level yang stabil.
Selain itu, pengelolaan fiskal dan moneter di Indonesia sangat baik. Hal ini diafirmasi oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) dimana baru-baru ini menaikkan rating Indonesia menjadi BBB. Hal ini mengindikasikan kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia dan juga pengelolaan fiskal dan moneternya.
Sumber: Tempo.co