img
:::

Demi Cinta Lin Yan-Mei Imigran Baru Indonesia Datang ke Taiwan dan Berbagi Kisah Kehidupannya

Demi Cinta Lin Yan-Mei Imigran Baru Indonesia Datang ke Taiwan dan Berbagi Kisah Kehidupannya
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/ Ievins (黃翠琳)

bekerja sama dengan Voice of IC FM97.5 【新生報到-我們在台灣】 untuk meluncurkan serangkaian kisah tentang imigran baru di Taiwan. Episode ini【樂觀積極,化異鄉生活挑戰為成就!專訪:印尼林燕妹】mengundang ibu dari pekerja stasiun radio, Lin Yan-Mei dari Indonesia.

Lin Yan-Mei, yang berasal dari Kalimantan, Indonesia, telah tinggal di Taiwan selama 30 tahun. Ia memiliki seorang suami yang perhatian yang akan menyelimutinya saat musim dingin di Taiwan pada saat ia pertama kali datang ke Taiwan dan beradaptasi dengan musim di Taiwan.

Lin Yan-Mei(tengah) yang datang ke acara 新生報到 foto bersama dengan pembawa acara Voice of IC FM97.5

Foto diambil dari : 林燕妹 Facebook

baca lebih lanjut : Biro Pariwisata Taiwan Mengutus Delegasi ke Indonesia Untuk Berpartisipasi Dalam ASTINDO Travel Fair

Ketika pembawa acara bertanya bagaimana dia bertemu dengan suaminya, Yan Mei juga secara langsung mengatakan bahwa dia bertemu melalui kencan buta, dan pada awalnya dia hanya menemani saudara perempuannya dan pergi ke rumah mak comblang sebagai tamu, dia tidak pernah berpikir untuk menikah. Yanmei juga menyebutkan bahwa Kalimantan, Indonesia adalah wilayah dengan integrasi budaya yang besar, dengan Teochew, Hakka dan bahasa lainnya. Kebanyakan Bahasa yang digunakan di kampung halamannya adalah Hakka.

Meskipun dia bisa berbahasa Hakka, Yanmei yang baru saja datang ke Taiwan tetap tidak bisa berbahasa Mandarin. Pada saat yang sama, dia mengungkapkan biasanya dia akan belajar bahasa Mandarin dengan mendengarkan teman mengobrol dan menulis buku harian.

Dengan lahirnya sang anak, agar bisa membimbing sang anak untuk belajar bersama, Yanmei mulai belajar di sekolah malam, mulai dari belajar notasi fonetik, dan setelah sang anak mulai sekolah, dia bisa saling belajar dengan anaknya.

Lin Yan-Mei saat diwawancara.

Foto diambil dari : 林燕妹 Facebook

Baca lebih lanjut : Ming Fang-Liu Mempromosikan Budaya Rempah-Rempah Indonesia

Yanmei telah berpengalaman menjual shawarma di pasar malam di Taiwan dan bekerja sebagai operator di pabrik elektronik. Di tempat kerja, dia ditolak oleh bosnya karena dia tidak terbiasa dengan pengoperasian mesin. Setelah meninggalkan pabrik, Yanmei beralih ke restoran sarapan vegetarian. Hidangan vegetariannya tidak memiliki menu tetap, tetapi setiap hidangan dibuat dengan cinta, dan dia juga membuat kue lapis makanan penutup tradisional Indonesia.

Lin Yan-Mei saat membuat kue tradisionalnya dirumah.

Foto diambil dari : 林燕妹 Facebook

Ketika pembawa acara bertanya bagaimana Yanmei mempertahankan hubungan interpersonal yang baik di lingkungan multietnis Taiwan, Yanmei mengatakan bahwa setiap orang berbeda, jadi jangan mencoba mengubah orang lain, tetapi hargai kelebihan orang lain.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading