Administrasi Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan telah mengadakan "Program Belajar Asyik di Musim Panas" selama 10 tahun berturut-turut, bertujuan untuk menyediakan lingkungan penguatan dan pembelajaran bahasa lokal bagi siswa selama liburan musim panas. Program ini memberikan subsidi kepada sekolah dasar dan menengah pertama untuk mengadakan kursus 2 hingga 4 minggu selama liburan. Pada tanggal 12 Agustus, Menteri Pendidikan Cheng Ing Yao mengunjungi SD Chaosheng dan SD Taiwu di Kabupaten Pingtung, bersama siswa untuk merasakan kursus budaya Hakka dan budaya adat, serta mendorong sekolah untuk terus berinovasi dalam pengajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan gembira di lingkungan sekolah yang berkualitas.
Administrasi Pendidikan Nasional menyatakan bahwa "Program Belajar Asyik di Musim Panas" menekankan pada tujuan "Penguatan Musim Panas, Belajar dengan Melakukan," mendorong sekolah untuk fokus pada kegiatan kursus yang imersif dan kontekstual, mengundang para ahli dari berbagai bidang, seniman, tetua, dan pekerja budaya komunitas untuk mengajar, menggabungkan karakteristik lokal dengan kebutuhan siswa. Melalui semangat "Eksperimen Inovatif, Pembelajaran Terpadu" dan pengalaman budaya yang beragam, program ini meningkatkan minat belajar dan identitas budaya siswa.
Pada pagi hari tanggal 12, Menteri Cheng Ing Yao mengunjungi SD Chaosheng di Pingtung, yang menjadikan bahasa Hakka dan budaya tradisional Hakka sebagai inti kurikulumnya, menggabungkan sumber daya lokal dengan karakteristik sekolah, memungkinkan siswa untuk belajar bahasa lokal melalui situasi alami. Menteri Cheng bersama siswa ikut berpartisipasi dalam pembuatan minyak esensial pengusir nyamuk dari pohon teh, pembuatan hiasan gantung singa Hakka, dan belajar menyanyikan lagu rakyat Hakka, menciptakan suasana meriah di seluruh sekolah.Kreasi Seni dan Budaya Hakka: Hiasan Gantung Hakka (SD Chaosheng, Kabupaten Pingtung) (Foto / Sumber dari Situs Web Kementerian Pendidikan)
Pada sore harinya, Menteri Cheng mengunjungi SD Taiwu di komunitas Wulaluzi, yang telah menyelenggarakan kursus Belajar Asyik di Musim Panas selama 9 tahun berturut-turut, dengan fokus pada pengajaran bahasa Paiwan. Isi kursus mencakup kehidupan komunitas dan pendidikan hutan, siswa belajar kerajinan tangan dari seniman komunitas atau belajar membuat anggur dari para tetua, sehingga mereka memahami budaya suku mereka sendiri. Selama kunjungan, siswa menunjukkan hasil pembelajaran mereka melalui tarian prajurit dan lagu pernikahan. Menteri Cheng juga berpartisipasi dalam pembuatan guci keramik yang melambangkan kelahiran, hidangan tradisional jinavu, dan rangkaian manik pemberkatan, merasakan keindahan budaya Paiwan.Membuat Rangkaian Manik Berkat (SD Taiwu, Kabupaten Pingtung) (Foto / Sumber dari Situs Web Kementerian Pendidikan)
Administrasi Pendidikan Nasional menekankan bahwa "Program Belajar Asyik di Musim Panas" memungkinkan setiap sekolah menemukan karakteristik uniknya, siswa menunjukkan pembelajaran yang menyenangkan, kreativitas, dan antusiasme untuk berpartisipasi, membuat liburan musim panas bukan lagi sekadar waktu istirahat, tetapi kesempatan yang baik untuk melanjutkan pembelajaran dan memperluas wawasan.