Indonesia, sebagai negara tropis, dikenal dengan iklimnya yang hangat sepanjang tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan suhu udara terasa semakin signifikan. Akhir-akhir ini, suhu udara di beberapa daerah di Indonesia mencapai angka yang cukup tinggi, bahkan hampir menyentuh rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat.
Sebagai contoh, di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar, suhu siang hari bisa mencapai 40 derajat Celcius. Peningkatan suhu ini bukan tanpa sebab. Salah satu penyebab utamanya adalah perubahan iklim global. Selain itu, polusi udara dan deforestasi juga berkontribusi pada kenaikan suhu. Polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran hutan meningkatkan efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global.
Artikel Lainnya : Seleksi Pahlawan Kecil Diplomasi, Membangun Wawasan Internasional dan Koneksi Dunia bagi Generasi Muda Taiwan
Dampak dari suhu yang semakin meningkat ini cukup luas. Selain berdampak pada kesehatan manusia, seperti meningkatnya risiko dehidrasi dan kelelahan akibat panas, pertanian juga terkena imbasnya. Tanaman menjadi lebih rentan terhadap kekeringan dan hama, sehingga produktivitas pertanian menurun.
Menghadapi kondisi ini, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan energi, mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan polusi udara, dan berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak pemanasan global dan cara-cara adaptasi juga menjadi langkah kunci untuk menghadapi suhu panas ekstrem di Indonesia.
Artikel Lainnya : Imigran Baru Asal Korea Selatan Mencicipi Makanan Lokal PingTung
